Malaka, Mensanews.com– Kabupaten Malaka sedang merasakan dampak positif dari program swasembada pangan yang terus digalakkan oleh pemerintah setempat. Salah satu bukti nyata adalah meningkatnya produksi beras Nona Malaka, di mana warga berbondong-bondong melakukan penimbangan gabah.
Proses ini diawasi oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Malaka, memastikan bahwa hasil panen petani dijual dengan harga yang menguntungkan.
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Malaka, drh. Januaria Maria Seran, dalam keterangannya pada Senin (3/6/24), menjelaskan bahwa penimbangan gabah untuk produksi beras Nona Malaka sedang berlangsung intensif.
“Kami sedang memantau proses penimbangan gabah dari petani untuk memastikan kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan standar produksi beras Nona Malaka,” ujarnya.
Penimbangan gabah dilakukan oleh UD Moris Diak, offtaker yang bertugas membeli gabah dari para petani.
Harga yang ditawarkan sangat menguntungkan, mencapai Rp 5.500 per kilogram, jauh lebih tinggi dibandingkan harga sebelumnya yang hanya Rp 3.500 per kilogram.
Ini menjadi angin segar bagi petani yang sudah sejak lama menginginkan harga jual yang lebih adil.Proses penimbangan ini telah dimulai sejak Kamis, pekan lalu.
Di Desa Umanen Lawalu, Kecamatan Malaka Tengah, tercatat sebanyak 2 ton gabah telah ditimbang. Sementara itu, di Desa Motaulun, Kecamatan Malaka Barat, sebanyak 5 ton gabah juga sudah masuk timbangan.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.