Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Tidak Diperbaiki Selama 21 Tahun, Pelabuhan Lewoleba Terlihat Memprihatinkan.

IMG 20210127 WA0024 1068x726 1
Pelabuhan Lewoleba

LEMBATA, MENSANEWS.COM-
Fasilitas pelayanan publik berupa pelabuhan bongkar muat barang dan penumpang di Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), kondisinya sungguh mmemprihatinka

Sudah 21 tahun sejak menjadi daerah otonomi, Pemerintah Kabupaten Lembata, sebagai pengelola pelabuhan, tidak pernah memperhatikan atau memperbaiki kondisi bangunan dan semua fasilitas Pelabuhan Lewoleba.

IMG 20210130 WA0005
Dermaga Kapal Barang Dan Penumpang

Sementara dermaga atau jembatan sandar dan tambat kapal penumpang dan kapal barang yang saat ini dalam kondisi parah tersebut, ternyata dibangun sebelum Lembata menjadi kabupaten. Dan diperkirakan sudah 30-an tahun lebih jembatan Lewoleba dibangun.

Baca Juga :  Selalu Dikunjungi Para Wisatawan Mancanegara, Jalan Menuju Lamalera Memprihatinkan

“Jembatan atau dermaga ini usianya sudah sekitar 30-an tahun lebih, sebelum Lembata jadi kabupaten. Dan lihat saja ini, sudah tidak layak tetapi kita masih pakai. Mungkin mata Pemda Lembata tidak bisa melihat. Pelabuhan ini fasilitas publik utama jadi harus jadi prioritas. Kata Beatus Goran Mantan Ketua AMMAPAI Kupang, Rabu (27/1/2021).

Katanya, akibat dari pembangunan tanpa konsep perencanaan. Sehingga banyak fasilitas pelayanan publik di Lembata diabaikan. Bahkan yang dibangunpun, hasilnya asal-asalan. Untuk itu, alangkah terjaga Pemda Lembata menyadari keterbatasannya untuk pengelolaannya kepada Syabandar.

Baca Juga :  Yohanes Klau Ungkap Penerapan PPKM Di Dunia Pendidikan Kabupaten Malaka

“Bangun tanpa konsep seperti ini. Ada fasilitas umum yang seharusnya prioritas tetapi tidak dibangun. Kalau mau kelola itu pelabuhan tahu bangun, tahu perbaiki. Jangan hanya tahu terima duit atau uangnya saja. Kalau tidak mampu bangun, sampaikan jangan paksa diri. Serahkan saja ke Syabandar biar bangun pakai APBN, ”kata Beatus Goran.

Selain itu, Capten Ben Making kepada SuryaFlobamora.com mengatakan, kondisi Pelabuhan Lewoleba, sudah tidak layak. Sehingga sudah selayaknya direnovasi dan penambahan bangunan. Dan untuk membangun dermaga tersebut, sangat tidak cukup mengandalkan APBD II Kabupaten Lembata atau pendapatan dari pelabuhan.

Baca Juga :  Malaka Capai 75% Percepatan Tindak Lanjut Pemeriksaan BPK RI, Bupati Simon: Ini Kalau Rapor, Kita Baru Sampai Di Kualifikasi B

“Dermaganya rusak, apalagi disandari semua jenis kapal. Baik itu kapal Cargo, Pelni GT besar, Pelra, Viber dan kapal lainnya. Seharusnya dibangun dan diprrbaiki. Mana cukup bangun pakai uang pendapatan pelabuhan, ”kata Ben Making.

Ben mengatakan, Pemda Lembata seharusnya menyerahkan pengelolaan pengelolaan pelabuhan kepada Syabandar. Agar Pelabuhan Lewoleba beserta fasilitas lainnya dibagun dengan dana APBN. Pelabuhan Lewoleba sudah diberikan UPP Kelas 3. Dan itu sangat pantas Pelabuhan Lewoleba diserahkan Pemda Lembata dan dikelola Syabandar.