LEMBATA, MENSANEWS.COM-
Fasilitas pelayanan publik berupa pelabuhan bongkar muat barang dan penumpang di Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), kondisinya sungguh mmemprihatinka
Sudah 21 tahun sejak menjadi daerah otonomi, Pemerintah Kabupaten Lembata, sebagai pengelola pelabuhan, tidak pernah memperhatikan atau memperbaiki kondisi bangunan dan semua fasilitas Pelabuhan Lewoleba.
Sementara dermaga atau jembatan sandar dan tambat kapal penumpang dan kapal barang yang saat ini dalam kondisi parah tersebut, ternyata dibangun sebelum Lembata menjadi kabupaten. Dan diperkirakan sudah 30-an tahun lebih jembatan Lewoleba dibangun.
“Jembatan atau dermaga ini usianya sudah sekitar 30-an tahun lebih, sebelum Lembata jadi kabupaten. Dan lihat saja ini, sudah tidak layak tetapi kita masih pakai. Mungkin mata Pemda Lembata tidak bisa melihat. Pelabuhan ini fasilitas publik utama jadi harus jadi prioritas. Kata Beatus Goran Mantan Ketua AMMAPAI Kupang, Rabu (27/1/2021).
Katanya, akibat dari pembangunan tanpa konsep perencanaan. Sehingga banyak fasilitas pelayanan publik di Lembata diabaikan. Bahkan yang dibangunpun, hasilnya asal-asalan. Untuk itu, alangkah terjaga Pemda Lembata menyadari keterbatasannya untuk pengelolaannya kepada Syabandar.
“Bangun tanpa konsep seperti ini. Ada fasilitas umum yang seharusnya prioritas tetapi tidak dibangun. Kalau mau kelola itu pelabuhan tahu bangun, tahu perbaiki. Jangan hanya tahu terima duit atau uangnya saja. Kalau tidak mampu bangun, sampaikan jangan paksa diri. Serahkan saja ke Syabandar biar bangun pakai APBN, ”kata Beatus Goran.
Selain itu, Capten Ben Making kepada SuryaFlobamora.com mengatakan, kondisi Pelabuhan Lewoleba, sudah tidak layak. Sehingga sudah selayaknya direnovasi dan penambahan bangunan. Dan untuk membangun dermaga tersebut, sangat tidak cukup mengandalkan APBD II Kabupaten Lembata atau pendapatan dari pelabuhan.
“Dermaganya rusak, apalagi disandari semua jenis kapal. Baik itu kapal Cargo, Pelni GT besar, Pelra, Viber dan kapal lainnya. Seharusnya dibangun dan diprrbaiki. Mana cukup bangun pakai uang pendapatan pelabuhan, ”kata Ben Making.
Ben mengatakan, Pemda Lembata seharusnya menyerahkan pengelolaan pengelolaan pelabuhan kepada Syabandar. Agar Pelabuhan Lewoleba beserta fasilitas lainnya dibagun dengan dana APBN. Pelabuhan Lewoleba sudah diberikan UPP Kelas 3. Dan itu sangat pantas Pelabuhan Lewoleba diserahkan Pemda Lembata dan dikelola Syabandar.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.