Kupang, Mensanews.com– Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi menagatakan, Jadi kenapa uang itu berjalan atas konsep manajemen berbasis sekolah, karena Itu ada partisipasi orang tua, dan bertanggung jawab bersama guru siswa terhadap pelaksanaan penganggaran pendidikan.
“Kita tidak berbicara soal nilai nominalnya, tetapi konsekuensi dari manajemen sekolah yaitu adanya partisipasi dari orang tua ini bisa bersifat natural atau non natural, itulah pilihan kesepakatan. Sehingga dia bisa mensubsidi berbagai kekurangan terjadi berdasarkan analisis rencana kerja anggran sekolah yang berbasis dana bos”, Ungkap Linus Lusi kepada media ini Rabu (30/6/2021)
Selanjutnya Linus Lusi menambahkan, Kalau anggaran masih kurang maka komite sekolah akan ambil ahli mensubsidi sehingga kinerja para guru dan kepala sekolah tetap memadai. Dan fungsi control dari orang tua pada sebuah lembaga seimbang berjalan seimbang.
“Nah, ketika orang tua bayar uang komite selain dana bos, kemudian ketika sekolah tidak berprestasi maka patut dipertanyakan, kenapa kinerja bisa menurun, mutu bisa menurun, jika demikian maka dihentikan saja.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.