Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Gubernur VBL Mengawali Kunker Di Kabupaten Lembata

IMG 20220408 WA0014

Lembata, Mensanews.com– Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dan rombongan mengawali rangkaian kunjungan kerja pada 9 Kabupaten se Daratan, Flores, yang diawali dari Kabupaten Lembata hari ini, Kamis, 7 April 2022.

Sebagai titik awal dari rangkaian kunjungannya di Pulau Lomblen ini, Gubernur VBL mengunjungi Desa Tagawiti dan Desa Beutaran Kecamatan Ili Ape, untuk melakukan tatap muka langsung dengan masyarakat, sekaligus melakukan panen simbolis Sorghum 2 Hektare (ha) dari total yang siap dipanen yaitu 86 ha.

Gubernur VBL didampingi Bupati Lembata : Thomas Ola, Sekda Provinsi NTT yang adalah Putera Asli Lembata : Benediktus Polo Maing, Para Anggota DPRD Provinsi NTT : ALexander Ofong, Yohanis de Rosary, Ketua DPRD Kabupaten Lembata : Petrus Gero, Komandan Kodim 1624/Flotim : Letkol (Inf.) Tunggul. Jati dan sejumlah Pimpinan Perangkat Daerah Provinsi NTT dan Kabupaten Lembata.

Setibanya di Desa Tagawiti, Gubernur VBL dan rombongan disambut para tokoh adat dan tokoh masyarakat serta diarak masuk dengan tarian penyambutan Pana Dai, Gawe Gere, simbol. Persaudaraan dan persatuan di Lewotana Lembata.

Setelah penyambutan, Gubernur VBL yang telah dinanti oleh ratusan warga setempat, langsung diarak menuju rumah adat Holoriang, Suku Balawala dan disambut dengan Ritual Adat oleh para Tokoh Adat.

Baca Juga :  Bukti Keberhasilan Victory-Joss, NTT Jadi Poros Maritim Jalur Selatan Timur Indonesia

Selepas ritual adat, orang nomor satu di NTT ini didaulat menuju ke Balai Pertemuan Holoriang di Desa Tagawiti, dimana sejumlah warga masyarakat telah menanti kehadiran Gubernur VBL, untuk mendengarkan arahan dan motivasi dari pemimpin. NTT ini.

Sebelum pertemuan, Gubernur NTT didaulat untuk melakukan pemotongan tumpeng PMT (Pemberian Makanan Tambahan) 4 Bintang yaitu : Sorghum, Kacang Hijau, Telur dan Sayur Daun Kelor. Tumpeng ini sengaja disiapkan oleh kaum ibu setempat sebagai program pencegahan stunting di Desa Tagawiti dan Desa Beutaran san sekitarnya.

Tumpeng yang diberikan secara simbolis oleh Gubernur kepada 3 balita, merupakan sereal sorghum yang telah dicampur kelor, sangat bermanfaat untuk perbaikan gizi balita dan ibu hamil.
Gubernur VBL dalam kesempatan tersebut menanyakan jumlah angka stunting khusus di Desa Tagawiti kepada Kepala Puskemas Wanpukang, Ibu Margaretha Ose Making.

“Berapa jumlah bayi yang tergolong stunting di tempat ini?”, tanya Gubernur kepada Margaretha.

Baca Juga :  Gubernur NTT Pastikan Guru SMK Di NTT Akan Sejahtera

“Khusus di desa Tagawiti adalah 13 orang , bapak, dan yang terkena gizi buruk ada seorang anak. Total anak stunting pada 17 desa di Kecamatan Illi Ape adalah sebanyak 126 anak dan 14 mengalami gizi buruk, sesuai data per Maret 2022. Jika dibandingkan dengan keadaan pada Bulan Februari 2022 yaitu sebanyak 134 anak stunting, maka pada posisi Maret 2022, jumlah bayi stunting berkurang”, ungkap Margaretha kepada Gubernur NTT.

Selanjutnya, Margaretha juga menyampaikan sejauh ini, pihak Puskesmas Wanpukang juga telah berupaya melakukan perbaikan gizi bagi ibu hamil dan balita dengan mengajak untuk mengkonsumsi sereal. Sorghum dicampur kelor, sebagai upaya pencegahan stunting di Kecamatan Ili Ape.

Mengawali tatap muka masyarakat dengan Gubernur VBL di Holoriang Desa Tagawiti, Bupati Lembata Thomas Ola mengatakan, tempat di mana hari ini dikunjungi oleh Gubernur NTT dan rombongan dikenal dengan nama Tanjung Bahagia.

“Disini kita biasa sebut dengan Tanjung Bahagia, tapi lahannya tandus, seharusnya masyarakatnya bahagia, namun karena potensi daerah ini belum diolah dengan maksimal oleh masyarakatnya, oleh sebab itu daerah ini juga belum mengalami kebahagiaan. Banyak sekali lahan tidur di sini yang belum dimanfaatkan optimal oleh masyarakat lokal. Lahan disini banyak ditumbuhi oleh alang- alang dan pohon tuak. Kami mendorong para petani atau wira usaha tani mandiri untuk menggarap sorghum dan jagung diatas lahan ini, yang ditumbuhi oleh alang-alang. Karena kurangnya curah hujan di tempat ini, hasil panen sorghum ataupun jagung belum memuaskan. Bahkan sering terjadi gagal panen dan kelaparan”, jelas orang nomor satu di Kabupaten Lembata ini.

Baca Juga :  Bupati Simon: Saya Tertarik Dan Tertantang Untuk Bisa Lakukan  Di Malaka

Bupati Thomas juga menyampaikan bahwa masyarakat di Kecamatan Illi Ape, khususnya di desa ini sangat merindukan kebahagiaan sesuai dengan nama tempat ini.

“Sorghum yang dikembangkan di tempat ini, bukan hanya sebagai Makanan Tambahan bagi balita, tapi juga upaya untuk memutus mata rantai stunting. Sampai hari ini masih ada1.895 anak di Lembata yang masih menderita stunting. Sereal sorghum untuk anak-anak dan berasnya untuk ibu-ibu dan bapak-bapak”, jelas mantan Wakil Bupati Lembata ini.