Kupang, Mensanews.com– Pernyataan ini disampaikan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Malaka, Ny. drg. Maria Marthina Nahak, M.Biomed kepada Mensanews, pada Senin, 18 Juli 2022.
“Saya mau masyarakat Malaka, khususnya para pelaku UMKM, entah itu individu, komunitas maupun kelompok-kelompok usaha kreatif, harus sejahtera. Kesejahteraan yang saya maksudkan bukan hanya berkaitan dengan finansial semata, melainkan juga berbagai akses untuk berkembang dalam dunia pasar dan perekonomian digital saat ini,” tegasnya.
Menurutnya, saat ini Dekranasda mengambil peran penting lebih kepada edukasi, pendampingan, promosi hingga pemasaran. Masyarakat pelaku UMKM dibekali dengan berbagai ilmu dan keterampilan termasuk regulasi yang berkembang, didampingi giat produksinya, diberikan berbagai tips dan trik terkait produksi dan pasar, hingga bagaimana membangun jejaring dan mengakses peluang pasar melalui fitur-fitur digital, dan sebagainya.
“Saat ini kita sudah masuk dalam era digital. Sudah sepatutnya masyarakat kita para pelaku UMKM disiapkan sejak dini. Kita tidak bisa terus bertahan dengan sesuatu yang konvensional. Kita mesti adaptif terhadap berbagai perubahan, karena itu adalah peluang dan tantangan bagi kita ke depan. Saya kasih contoh, untuk pengurusan berbagai izin usaha saja, sudah bisa diakses secara online. Untuk bisa mempromosikan hasil karya kerajinan saja, sudah bisa dilakukan secara online. Untuk bisa jalankan giat pasar juga, sudah bisa dilakukan secara online. Nah, disitu letak peran kita ke depan. Kita ada untuk masyarakat, dan masyarakat harus jadikan Dekranasda sebagai ruang dan media untuk berkembang,” tutur drg. Maria
Terkait sistem dan teknis pemasaran karya masyarakat Malaka selaku pelaku UMKM yang selama ini dijalankan, Maria menegaskan bahwa semuanya masih dijalankan melalui metode konvensional yakni “take and give”.
“Kita punya kelompok-kelompok binaan dan pendampingan, yang adalah masyarakat kita (Malaka.red). Kita beli hasil karya mereka secara tunai dan kita jual kembali melaui Gerai Dekranasda Kabupaten Malaka yang spotnya sudah kita kembangkan di beberapa tempat, khusus tempat-tempat wisata. Labuan Bajo adalah salah satu contoh spot pengembangan Gerai Dekranasda kita. Itu di luar Malaka. Sementara di dalam Malaka juga dilakukan hal yang sama. Intinya, kita buka akses kepada dunia luar untuk mengenal Malaka melalui hasil karya kerajinan masyarakat kita, Tetapi ke depan, manajemen kita harus adaptif. Cepat menyesuaikan dengan perubahan agar kita tidak boleh tertinggal,” tandas drg. Maria.
Sebagai ketua Dekranasda Kabupaten Malaka, drg. Maria berharap para pelaku UMKM di dalam berkarya, harus tetap memperhatikan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 terkait Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
“Harapan saya sebagai ketua Dekranasda, semoga ke depan, semua pelaku UMKM yang ada di Malaka bisa mengurus perijinannya, menpertahankan kualitas produk, memperbaiki penampilan label produk sehingga mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional,” tutup drg. Maria.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.