Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Terpapar Covid-19, Dua Pendeta GMIT Isolasi Mandiri di Rumah

Ilustrasi

MENSANEWS.COM, KUPANG, Kasus Covid-19 di NTT semakin meningkat dan menyebar kemana-mana. Seperti dirilis di situs resmi www.sinodegmit.or.id Kamis (31/12/2020), dua pendeta GMIT terkonfirmasi positif Covid-19. pada Minggu terakhir tahun 2020  diduga keduanya terpapar karena kontak erat pada 25 Desember yang lalu.

Kedua pasien tersebut adalah Pdt. Yulius Mau Wadu, Ketua Majelis Jemaat Pniel Batuinan dan Pdt. Milson Nenotek, Ketua Majelis Jemaat Imanuel Buhun. Keduanya melayani di Klasis Semau-Kabupaten Kupang.

Pdt. Yulius mengisahkan, dirinya tidak mengetahui persis di mana dan sejak kapan terpapar karena tidak merasakan gejala apa-apa. Ia baru menyadari hal itu saat menyemprotkan parfum mobil tetapi tidak mencium aroma parfum tersebut.

Baca Juga :  Covid-19 Di NTT Meningkat.

“Tanggal 28 Desember, saudara saya minta tolong dijemput. Sambil tunggu dia, saya ambil parfum mobil dan semprot. Saya heran, tidak tercium aroma wangi. Lalu saya semprot lagi beberapa kali dan sama saja. Barulah saya ingat bahwa salah satu gejala Covid-19 adalah kehilangan penciuman. Jadi, ketika saudara saya tiba, saya minta dia berdiri agak jauh lalu saya tanya, apakah dia cium aroma dari dalam mobil. Dia menjawab, iya. Lalu saya bilang, saya tidak bisa cium apa-apa. Ini tanda gejala Covid-19. Jadi sekarang, kamu cari mobil lain untuk pulang. Saya akan baik-baik saja,” kisah Pdt. Lius kisahnya.

Baca Juga :  Virus Covid-19 Varian Delta Mulai Masuk ke NTT, Masyarakat  Diminta Untuk Tetap Tenang Dan Taat Prokes

“Setelah saudara saya pulang, saat itu juga saya telpon Ibu Ketua Sinode. Beliau minta saya segera mengontak Dinas Kesehatan Kota Kupang. Setelah berkomunikasi, saya ikut tahapan test  hasilnya saya positif. Tapi, sampai saat ini saya tidak merasakan keluhan yang cukup mengganggu. Memang agak demam, batuk dan sering kali merasa lelah, tapi itu hanya beberapa jam dan setelah minum obat, sudah membaik,” ujar Pdt. Lius, Kamis, 31/12-2020.

Melalui pengalaman ini, menurutnnya, literasi mengenai Covid-19 sangat penting. Sebab dengan mengetahui seluk-beluk virus ini, orang cepat sadar dan mengambil tindakan yang bertanggungjawab sesegera mungkin ketika merasakan gejalanya.

Baca Juga :  Update Kasus DBD Dan Covid-19 Kabupaten Malaka 24 Februari 2022

“Kalau seandainya saya tidak periksa, bisa jadi dengan imun tubuh yang baik, saya akan sembuh dengan sendirinya. Tapi kasihan keluarga dan orang lain yang terpapar dari saya. Bagi saya itu dosa.”

Saat ini Pdt. Lius menjalani isolasi mandiri di rumah.