Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Jumpa Pers Bersama Media, Kadis Pariwisata Menggagas Rencana Pengembangan Pariwisata Perbatasan Terintegrasi dan  Berkelanjutan

Reporter : Oll
PARIWISATA MALAKA

Malaka, Mensanews.com- Kepala Dinas Pariwisata kabupaten Malaka, Aloysisus Werang, S.H., M.H., dalam laporannya pada jumpa pers bersama media mengatakan Kemampuan Keuangan Daerah Berdasarkan Permendagri nomor 62 Tahun 2017 tentang Pengelompokan kemampuan keuangan daerah, dan SK Bupati Malaka Nomor 4/HK/2020, kemampuan keuangan Kabupaten kategori rendah.

Kabupaten Malaka memiliki 27 kawasan potensi kawasan strategis pengembangan pariwisata malaka, yakni di kecamatan Malaka Tengah potensi wisata berada di pantai Motadikin, gua Lourdes Tubaki, Teluk Pantai Motadikin, Gua Lourdes Tubaki, Teluk Maubesi, Kampung Adat Kamanasa, Kampung Adat Bolan, Kampung Adat Kateri, Tafatik Laran (Wehali), Mata Air Tubaki, Kelelawar.

  • Kecamatan Kobalima Potensi Wisata berada di Pantai Raihenek, Pantai Loodik, Masin Lulik, Benteng
  • Kecamatan Kobalima Potensi Wisata berada di Timur Kawasan Lembah Batas Negara/PLBN Motamasin, Bukit Cinta Alas, Pantai Welulik
  • Kecamatan Weliman, Potensi Wisata berada di Tafatik Loro Haitimuk, Gua maria Loro Haitimuk, Mata Air Weliman
  • Kecamatan Malaka Barat, Potensi Wisata berada di Pantai Beirasi, Pantai Abudenok, Kampung Adat Loomota
  • Kecamatan Wewiku, Potensi Wisata berada di Pantai Taberek, PantaI Lamea (Komu Lamea)
  • Kecamatan Rinhat, potensi wisata berada di Danau Nanebot
  • Kecmatan Sasita Mean ootensi wisata berada Tafatik Builaran
  • Kecamatan Malaka Timur potensi wisata berada Tafatik Loro Dirma
  • Kecamatan Botin Leobele potensi wisata berada Danau Mantasi sehingga total keseluruhan ada 27.
Baca Juga :  Pariwisata Harus Didesain Secara Baik, Utamakan Keunikan dan Keunggulannya, Kata Gubernur NTT

Dijelaskannya bahwa dari 27 KSP dirinya  mencoba menggagas konsep  segmentasi/zonasi kawasan pengembangan “pariwisata perbatasan” terintegrasi dan berkelanjutan Konsentrasi ada di pengembangan pariwisata bahari, pariwisata alam.

“Kita memiliki garis pantai sepanajang 82,94 km, selama ini kita tidak bisa optimalkan dan konteks pengembanagn pariwisata tahun ini kita dahulukan menyusun rancangan Perda untuk optimalilasi pemanfaatan dan angaran sudah disiapkan oleh tim anggaran tahun ini”, jelas Kadis

“Kemudian ada empat segmen yang coba kami petahkan yaitu segmen pertama di Segmen Raihenek dan sekitarnya, Segmen  kedua di Motadikin dan sekitarnya, Segmen ketiga Abudenok dan sekitarnya Segmen keempat, Taberek dan sekitarnya (ekowisata)”, tambahnya.