Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Situasi SMAN 2 Kota Kupang Dimasa Pandemi

Foto: Kepsek SMAN 2, Drs.Maximilian R.N.Nggeolima,M.Pd

Kupang, Mensanews.com, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 (SMAN 2) Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur juga mengalami situasi tantangan pandemic Covid-19 dimana situasi pembelajaran Dalam jaringan (Daring)  dan pula Luar Jaringan (Luring). Kepala SMAN 2 kota Kupang, Drs.Maximilian R.N.Nggeolima, M,Pd ditemui di ruang kerjanya Kamis, (11/02/2021) kepada media ini mengatakan situasi covid-19 dapat merongrong seluruh tatanan hidup manusia termasuk dimensi pendidikan pun mendapat dampaknya secara luar biasa. Kegiatan belajar mengajar yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka akhirnya harus berlaku secara online.

“Satu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa Covid-19 merubah tatanan hidup manusia, termasuk sistem pendidikan pun ikut mengalaminya secara drastis dimana seluruh KBM dilakukan secara online. Namun untuk sekolah kita disini dapat berlaku juga tatap muka meskipun tidak seutuhnya dilakukan” jelas Max. Selain itu tambah Max bahwa dalam menghadapi situasi Covid -19 sekolah ini menyiapkan segala sarana penunjang terkait dengan memerangi penyebaran covid-19 yakni menyediakan wadah tempat cuci tangan, hand sanitizer dan berbagai sarana pendukung protokol kesehatan” ungkap Max.

Menjawab media ini terkait pelaksanaan KBM disekolah ini yang oleh Kepsek selaku manager dan pimpinan sekolah harus kreatif dan inovatif dalam mengaktifkan guru dan siswa ikut proaktif dalam kegiatan pendidikan di sekolah ini. Max mengatakan ada Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lembaran RPP ini  sebagai upaya Kepsek dalam menerjemahkan surat keputusan menteri pendidikan  terkait pembelajaran dimasa Covid-19. “ Saya sendiri mengolah RPP sebagai satu bentuk upaya menerjemahkan dan menyederhanakan naskah kementerian pendidikan masa covid-19. RPP ini sebagai bentuk inti sari pembelajaran dimasa Covid-19” tutur Max.

Baca Juga :  Kemendikbud-Ristek Apresiasi Pemkab Malaka

Max juga menambahkan bagaimana presentase kehadiran guru dimasa pandemi, guru-guru diwajibkan menyelesaikan tugas daring dari sekolah. Setiap wali kelas diwajibkan masuk kelas dan mengerjakan soal pelajaran daring mulai dari pukul 8 pagi hingga pukul 10 wita tetap dikontrol oleh Kepala Sekolah. “ Saya mewajibkan guru-guru saya untuk tetap masuk sekolah dan mengerjakan soal Daring dari ruang kelas masing-masing. Saya memantau dari ruang ke ruang”. Ungkap Max.

Sebagai catatan tambahan SMAN 2 Kota Kupang memiliki ribuan siswa dan ratusan tenaga pengajar. Dimasa pandemi ada perlakuan khusus dimana pembagian rapor siswa dilakukan oleh para guru dengan cara mengunjungi setiap siswa di rumah masing-masing.(Frondes tim)