Kupang, Mensanews.com- Kepala Dinas pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Linus Lusi mengatakan varian baru atau varian lama itu adalah pandemi Global dan itu menjadi keprihatinan Negara dan Negara mengambil keputusan tetapi lewat berbagai keputusan juga telah didengar bersama, tetapi untuk sector pendidikan NTT kita tetap berjalan dalam pembatasan.
Pembatasan yang dimaksud, Linus Lusi menjelaskan batas soal durasi waktu, waktu yang dimaksud, waktu tatap muka perjam sesuai jenjang persekolahan. Ada yang 40 menit, ada yang 45 menit tapi itu dikurangi sehingga baiknya kita begini. Durasi waktu dikurangi bisa 20 menit, 30 menit sangat tergantung keputusan sekolah.
Kemudian durasi pembatas yang kedua pembatasan siswa. Kepersertaan para siswa jadi didalam satu kelas itu 6 sampai 8 orang, yang idealnya per kelas 32 orang kalau dia tinggi-tinggi 36. Nah 6 sampai 8 orang ini dibelajarkan tatap muka dengan guru dalam protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Lanjut Linus, pembatasan yang berikut pilihan kurikulum itu sangat teknis. kurikulum yang dalam bahasa pendidikan itu yang sangat penting, urgent yang harus dimiliki oleh siswa.
“Jadi materi-materi esensial bahasa yang sederhana guru-guru semua silahkan menganalisisnya. Jadi mudah diberikan kepada siswa berkaitan dengan akademinya, keterampilannya, karakternya ada didalam sehingga tidak seluruhnya diborong”, ujar Linus
Kepada media ini Linus Lusi menuturkan pembelajaran dalam desain kurikulum bukan secara keseluruhan tetapi panggilan memilih dan itu madetoris secara teknis kita serahkan kepada manajemen sekolah.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.