Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Kukuhkan TPAKD, Gubernur NTT: Demi Mengoptimalkan Produktivitas Pertanian

VBL

Objek kesepakatan yang mencakup penyediaan sumberdaya dan jaringan kelistrikan yang dibutuhkan oleh masyarakat, ruang lingkupnya mencakup infrastruktur ketenagalistrikan baik sumber pembangkit maupun jaringan tenaga listrik

Terkait prospek progresif perekonomian daerah, NTT mengalami pertumbuhan signifikan. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi NTT triwulan II tahun 2021 meningkat mencapai 4,22 persen dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang terkontraksi hanya sebesar 0.83% (yoy).

Kinerja Perekonomian Provinsi NTT pada tahun 2021 ditopang oleh peningkatan investasi, perbaikan kinerja konsumsi masyarakat, serta percepatan peran fiskal sebagai countercyclical. Dari sisi Lapangan Usaha (LU), pertumbuhan diperkirakan didorong LU utama kecuali LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang sedikit tertahan akibat dampak dampak badai siklon Seroja.

Baca Juga :  ITAKANRAI Kupang Akhiri Kegiatan LKK Periode 2021-2022

Pada akhir tahun 2021, inflasi Provinsi NTT diperkirakan lebih tinggi dibandingkan realisasi inflasi tahun 2020 sebesar 0,61% (yoy). Inflasi Provinsi NTT pada tahun 2021 diperkirakan meningkat terutama karena didorong membaiknya permintaan domestik seiring dampak kebijakan PEN, peningkatan aktivitas ekonomi pasca vaksinasi, serta keyakinan konsumen yang meningkat.

Sementara itu, Siklon Seroja pada awal April 2021 berpotensi meningkatkan tekanan inflasi pada tahun 2021 disebabkan oleh kerusakan lahan pertanian, kematian binatang ternak, kerusakan kapal tangkap, dan kerusakan pabrik bahan makanan seperti tahu dan tempe.(*/Oll)