Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Terkait Jalan Cabang Tilong, Ini Penjelasan Kepala BWS NT II

Kepala Balai BWS-Nusa Tenggara II Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR,  Agus Sosiawan, S.E., M.M.,

Nah terkait tanggungjawab saat ini, itu kan ada tiga perusahan di situ yang menghubungkan jalan itu, salah satunya adalah Bumi Indah dan dua perusahaan lainnya yang terlibat langsung di jalan itu.

Sementara dua pengerjaan manikin sendiri paket satu, paket dua itu wijaya karya dengan PP. Tapi itukan komitmen kita kemarin sudah informasikan kepada rekanan itu untuk memantapkan penyiraman dan kami juga di monitoring oleh pak Maksi nenabu jadi kita disuruh menyampaikan hasil-hasil penyiraman itu.

Menurutnya, mungkin yang kurang pas itu pada waktu memberikan materialnya karena masyarakat sebenarnya menolak ditimbun tanah putih. Karena menimbulkan banyak debu, itu kan kurang tepat. Karena kalau musim hujan mungkin malah padat tapi di musim kemarau kan berdebu.

Baca Juga :  Pangdam IX/Udayana Sambut Kedatangan KASAD Di Bandar Udara Eltari Kupang.

Hal ini saya sudah instruksikan kepada pak Frengki, kasatkernya untuk bisa selalu menyiram jalan agar tak berdebu. Sedangkan jalan yang berlubang langsung diganti dengan sertu saja agar tidak lagi menimbulkan debu saat padat lalulintas.

“Ini bentuk tanggungjawab kami terkait dengan merawat dan menyirami jalan lalu kita juga minta pak Stanis untuk memantau terus setiap hari. kemudian kami juga tetap memastikan programnya itu nanti ditangani penyelesaiannya itu oleh PUPR. Nanti mentri maupun kebijakannya ditangani oleh minimarket atau SDM tidak masalah yang penting itu bisa ditangani oleh pemerintah pusat”, tandas Agus.

Baca Juga :  Kardinal Ignasius Diterima Secara Adat

Agus juga berharap agar pembangunan jalan nanti mulai dari Tarus langsung ke tilong lanjut ke manikin yang menjadi tanggung jawab kami. Kalau jalan di raknamo itu ditangani oleh pJS, teman teman di binamarga tapi yang di nabung gete itu kawasan kami Balai Sungai.

“Hal ini saya sudah sampaikan ke pak Maksi melalui pak maksi kita usulkan melalui APBN saja. Mungkin kita usukan saja sehingga pada saat peresmian, jalannya sudah mulus, entah mau lewat tarus, atau baomata sekaligus, semuanya sudah bagus”, pungkasnya (Oll)