Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Terkait Pungutan Uang Komite, Linus Lusi: Berjalan Atas Konsep Manajemen Berbasis Sekolah

Lanjut Linus, tetapi dalam penerapannya, ini juga menjadi hal yang tidak boleh kaku, kaku dalam hal variasi kehidupan orang tua siswa berbeda-beda. Maka sekolah dan komite harus jeli sehingga ada subsidi silang kepada anak-anak yang memang tidak patut memberi uang komite.

“Inikan bagaimana leadership kepemimpinan kepala sekolah dan kepekaan social komite daripada orang tua yang terima. Ini yang harus kita dorong jadi menggugah partisipasi masyarakat terhadap dunia pendidikan turut bertanggujawab dan tergugah. Nah ini yang mau kita luruskan”, tandas Linus.

Konteks persoalan permasalahan sekolah di daerah yang satu akan berbeda dengan yang lainnya. Hal ini karena kecepatan pertumbuhan ekonomi tidak sama, tidak mungkin papua sama dengan jawa dan NTT di kepulauan sabu atau daratan Sumba tidak sama dengan konteks jawa. Jadi ini kembali kepada kesepakatan.

Baca Juga :  Tutup Rakorpim, DR. Hilmy Muhamadiyah Serahkan SK Pensiun Sekaligus SK PLT Kakanwil Kemenag NTT

“Secara ide regulasi saya kira semua memohon pernyataan menteri pendidikan kita karena semua tercover dana bos tetapi aspek manajemen berbasis sekolah dengan berbagai kurang perhitungan masa berpartisipasi dalam kategori tranparansi pertanggujawaban pengguna keuangan sehingga tidak ada desas-desus yang ujung-ujungnya kurang bagus bagi pencitraan sebuah sekolah sebagai lembaga pendidikan”, tutup Linus Lusi (Oll)