Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Mahasiswa KKN UGM: Air Hujan dan Air Laut Solusi Atasi Kebutuhan Air di Sabu

Sedangkan hasil proses air hujan menjadi air alkali dapat digunakan sebagai air minum yang menyehatkan—terutama pada masa pandemic covid-19.

Para mahasiswa KKN PPM UGM 2021 pun tetap memberikan berbagai informasi yang berkaitan dengan covid-19. Selain berkaitan dengan konsep 3M (Mencuci tangan dengan dengan sabun di air mengalir, Menjaga jarak, dan memakai masker), Masyarakat juga diajari membuat sabun kelor, membuat masker, hingga informasi menggunakan Ge-Nose.

Air hasil proses air laut, diharapkan mampu menyirami tanaman pangan yang juga diajarkan oleh mahasiswa KKN UGM selama 2x kegiatan. Diharapkan masyarakat Hawu Mehara mampu berkembang mandiri dan produktif dengan memanfaatkan pengetahuan yang disampaikan oleh para mahasiswa KKN UGM –dengan bimbingan Nadue—nama Sabu bagi Dr. Widya Nayati.

Baca Juga :  Bupati Dr. Simon: Harus Diakui Media Sebagai Salah Satu Pilar Penegak Demokrasi

Apa yang dikerjakan mahasiswa KKN PPM UGM di Sabu Raijua ini menjadi salah satu usaha UGM menyelesaikan permasalahan kurangnya air di Sabu Raijua—khususnya di lokasi KKN PPM UGM di Kecamatan Hawu Mehara. Dengan cara yang sederhana, ketersediaan air akan terpenuhi. Masyarakat akan mampu menggunakan untuk cuci, siram tanaman, air kesehatan serta disinfektan.

Kesehatan memang menjadi prasyarat penting untuk saat ini. Namun air juga dapat digunakan untuk menelola tanaman angan yang ada disekitar rmah. Mahasiswa KKN UGM secara holistic selama 2 kali kegiatan KKN menjawab kebutuhan masyarakat Kabupaten Sabu yang termasuk wilayah 3T, untuk sehat melawan covid-19 (*/oll)