Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Perangi Stunting Di NTT, YAICI Bersinergi Dengan PP Muslimat Edukasi Gizi.

Hal Senada juga disampaiakan oleh Ketua Bidang Kesehatan PP Muslimat NU, Erna Yulia Soefihara bahwa PP Muslimat NU akan terus memberikan edukasi mengenai gizi kepada masyarakat terutama kader-kader NU. Sebab pemahaman mengenai gizi berkaitan langsung dengan kesehatan anak dalam keluarga.

“Mengenai stunting, yang pertama kali terganggu itu adalah otak anak. Begitu anak lahir, otak anak tidak berkembang sebagaimana mestinya, ini adalah akibat ketidaktahuan ibunya,” jelas Erna Yulia Soefihara.

Erna menjelaskan bahwa edukasi ini tidak hanya dilakukan di NTT, tetapi PP Muslimat NU bersama YAICI juga telah melakukan edukasi di Jawa Timur, yakni di Banyuwangi dan Sidoarjo.

Baca Juga :  Mensyukuri Kemenangannya, Bupati Simon Kembali Kunjungi 11 Rumah Adat

“Edukasi ini untuk membatasi konsumsi gula harian, karena gula adalah media yang paling disenangi sel-sel kanker, sebaiknya konsumsi makanan minuman tinggi gula ini dihindari. Dan yang menderita kanker sebaiknya membatasi konsumsi gula, apalagi susu kental manis, ini sangat disukai oleh sel-sel kanker untuk tumbuh,” jelas Erna.

Sementara itu , Ketua Harian YAICI Arif Hidayat, menjelaskan edukasi yang telah dilakukan YAICI bersama PP Muslimat NU adalah edukasi dan sosialisasi melalui kader, edukasi langsung ke masyarakat, penelitian hingga penggalian data langsung ke masyarakat yang mengkonsumsi susu kental manis.

Baca Juga :  Lakukan Penanaman Pisang Berangan Merah Secara Simbolis, Vincen Kapu Akui Ini Program Bupati Malaka.

“Persoalan-persoalan yang kami temukan di lapangan itu beragam. Ada yang orang tua memang tidak tahu mengenai kandungan susu kental manis, atau bahkan ada yang sudah tahu tetapi masih memberikan susu kental manis untuk anaknya. Alasannya juga macam-macam, ada yang karena lebih murah atau anaknya lebih suka,” tutup Arif.