“Sikap inilah menjadi modal dasar ASN, karena sebagai pelayan harus bersikap netral, harus punya mental yang baik, kemudian ketika memberikan pelayanan itu tidak kenal capek, tidak kenal lelah dan harus ada jiwa militan sehingga ketika ada masalah mereka harus tempatkan pada kamarnya”, tandasnya.
Dalam arti bahwa masalah keluarga, selesaikan secara kekeluargaan. Selesaikan di dalam keluarga, ada masalah pribadi selesaikan secara pribadi jangan masalah keluarga, masalah pribadi dibawa ke tempat kerja. Sehingga pada akhirnya ada konflik batin antara pikiran dengan pelayanan yang dilakukan.
“Jadi para ASN harus pegang teguh itu kalau kita menyoroti asusila, menyoroti integritas moral, kita harus jujur, karna kita sama-sama pengikut Yesus ketika yesus bertanya kepada orang-orang siapa diantara kalian yang tidak berdosa’, Tandasnya.
Bupati Simon kembali menekankan namanya ASN harus disiplin kerja, harus jujur, harus melayani sesama tanpa perbedaan, tanpa diskriminatif, sehingga melayani masyarakat tanpa pandang bulu.
“Yang terpenting disiplin dan kesadaran yang tumbuh dari dalam diri ASN tanpa ada unsur pemaksaan, tanpa ditekan, karena ini jaman milenial, jaman orang bebas berkreasi dan itu dilindungi HAM’, Tegasnya.
Diakhir wawancara bupati Simon menutupnya dengan berpesan untuk ASN harus diberikan pengawalan ketat, harus diikuti dengan baik, sehingga mereka benar-benar menjadi militan, untuk pelayanan, yang berarti mencintai pekerjaan dengan penuh pengabdian dan tidak mengenal kata menyerah. (Oll)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.