Untuk gerakan tanam air juga tertuang dalam imbauan dan instruksi wali kota. Metode ini merupakan perwujudan upaya konservasi air untuk pemenuhan air jangka panjang sekaligus pencegahan genangan air yang biasanya terjadi di lingkungan perkotaan sebagai akibat dari pembangunan.
Sementara itu, untuk gerakan mengurangi sampah plastik, menurut anggota DPR RI dua periode ini, sampah plastik sudah menjadi masalah global yang dialami hampir seluruh negara/wilayah yang mengancam ekosistem lingkungan karena sulit terurai. Oleh sebab itu, masyarakat diharapkan menggunakan tempat minum dan makan serta memakai kantong/tas belanja yang dapat dipakai berulang-ulang.
Politisi Partai Demokrat ini, menegaskan sebagai contoh, Pemerintah Kota Kupang telah menyiapkan 3.000 pohon untuk ditanam pada musim hujan di tahun 2019. Pohon yang ditanam berdiameter 3-4 meter. Pohon tersebut adalah trambesi, ketapang kencana, bougenvil, flamboyant dan kelor, “pohon tersebut tidak hanya dibiarkan usai ditanam, akan kita rawat, ada cara untuk merawatnya, kami telah mempelajari langkah-langkahnya” ujar Wali Kota yang dikenal dengan gaya blusukan ini.[sc name=”BACA JUGA” ]
Sementara pada tahun 2020, mantan Ketua GMKI Cabang Denpasar ini menargetkan untuk menanam 5.000 pohon, sebagai bentuk keseriusan mensukseskan kegiatan ini dirinya mengaku akan menganggarkannya melalui APBD, ia berharap dukungan dari DPRD agar mendukung gerakan tersebut.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.