Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Tunabesi : Sepenggal Cerita Khaziat Kelor untuk Hemoglobin dan Anemia

Mendengar testimoni itu, ibu Fransiska yang karib disapa Bunda Merry bersama Ibu Maria dan dr. Carmen tersenyum dan mengangguk-angguk kepala sambil memberikan jempol tanda bangga.

Kepada warga yang hadir, yang sudah terbagi dalam kelompok-kelompok dengan kategori ibu hamil, ibu menyusui, wanita usia subur dan anak sekolah, ketiga ibu yang sangat konsen dengan arti pentingnya kelor itu memberikan catatan-catatan penting tentang manfaat kelor.

“Kelor itu punya manfaat yang sangat baik bagi kesehatan dan juga ada nilai ekonomisnya. Cukup tanam 5-10 pohon di halaman rumah, kesehatan keluarga akan terjamin,” kata istri Wakil Gubernur NTT, Yosef Nae Soi.

Baca Juga :  Wabup Jerry Manafe: Semua pengurus Yang Dilantik Harus Menjaga Kekompakan Dan Mendukung Pemdes Nunkurus

“Kepada seluruh masyarakat yang hadir, saya minta, dukung terus program Pemerintah Provinsi NTT untuk menanam dan mengkonsumsi tanaman ini. Karena kelor dapat menurunkan angka stunting dan kelor sangat berkhaziat bagi kesehatan dan tubuh seseorang,” ungkap istri orang nomor satu di Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH.

Dr. dr. Carmen Siagian, MS, SpGK, seorang peneliti Universitas Kristen Indonesia mengaku jikalau suplementasi daun kelor sangat berpengaruh terhadap kadar hemoglobin pada Wanita Usia Subur dengan anemia defisiensi Zat besi.

Baca Juga :  BNPB Pusat Belum Cairkan Dana Stimulan Perbaikan Rumah Rusak Dampak Seroja

“Tadi saya mendengar sendiri, pengakuan dari para wanita dan anak-anak yang mengkonsumsi kapsul kelor, setelah dites ternyata hemoglobinnya meningkat drastis dalam satu bulan terakhir ini,” katanya sambil tersenyum.

Hujan yang mengguyur hampir tiga perempat jam, seakan tak dihiraukan peserta yang terus bersemangat dengan pendampingan dari TP PKK Kabupaten dan Puskesmas Tunabesi mengevaluasi satu persatu peserta dalam setiap kelompok

Sesekali Ibu Fransiska, Ibu Maria dan dr. Carmen mendekat perempuan dan bayi yang diperiksa petugas medis. Menyapa, merangkul dan memberikan senyuman dan tak lupa selalu berpesan agar selalu konsumsi kelor.

Baca Juga :  Dekranasda Malaka Berhasil Membina Kelompok Tenun Ikat Marian Dengan Tenun Beragam Motif

Tunabesi, ceritera tentang kelor yang akan terus dikenang entah sampai kapan. (herriklau)