Harapan yang sama juga disampaikan Indra Efendy, Ketua Majelis Agama BuddhaTheravada Indonesia Provinsi NTT. Dia berharap dengan kunjungan ini perhatian pemerintah atas rumah ibadah mereka yang merupakan bukti kerukunan di daerah ini bisa semakin besar. Atas nama umat Budha di Kota Kupang dan NTT dia menyampaikan terima kasih atas kehadiran menteri di tengah mereka, meski kondisi bangunan Vihara mereka belum selesai sepenuhnya. Baru dibangun satu lantai dari dua lantai yang direncanakan.
Pada kesempatan yang sama Indra juga menuturkan awal mula berdirinya Vihara mereka. Bermula dari tahun 2015, Pemkot Kupang menghibahkan tanah di Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa untuk dibangun rumah ibadah. Pada tahun 2017 lalu dilaksanakan peletakan batu pertama dan dimulai proses pembangunan. Pada akhir 2019 lalu Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, M.M., M.H., berkesempatan meninjau langsung proses pembangunan tersebut bersama Ketua FKUB Kota Kupang, Pdt. Rio Fanggidae, S.Th.
Nama Pubbaratana menurutnya merupakan pemberian dari salah seorang Bhikku yang artinya permata dari timur. Dengan nama ini dia berharap dari Kupang, NTT dan Indonesia Timur mereka bisa memberi cahaya bagi kerukunan di Indonesia.
Sebelumnya Menteri Agama RI, Jenderal TNI (Purn) H. Fachrur Razi beserta rombongan dalam kunjungan kerja di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur meresmikan kampus Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang yang sebelumnya adalah Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN). Pengalihan status STAKN menjadi IAKN ini menjadi bentuk kepedulian pemerintah terhadap pendidikan di Kota Kupang terkhusus pendidikan keagamaan.
Hadir pada acara ini Wakil Gubernur NTT, Drs. Yoseph A. Nae Soi, Dirjen Bimas Kristen, Thomas Pentury, Plt. Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU), Oman Fathurahman, Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man, Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, pimpinan Forkopimda, Rektor IAKN Kupang, Dr. Harun Y. Natonis S.Pd., M.Si., serta para undangan.
Kemudian acara dilanjutkan dengan peresmian Asrama Haji di Kota Kupang. Menag disambut oleh Wakil Gubernur NTT, Drs. Yosep Nae Soi, Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore., M.M., M.H., dan Perwakilan Forkopimda dengan pengalungan kain tenun khas NTT.
Menag menyampaikan sebagai sarana kegiatan agama, asrama haji memiliki peran strategis untuk meningkatkan hubungan sosial dan pengetahuan bagi umat Islam dalam menjalankan kewajibannya. Menurutnya asrama haji itu tidak hanya untuk umat Islam saja, tetapi bisa juga dimanfaatkan umat Kristen dan Katolik sebagai wujud toleransi. *Pkp_ans/chr
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.