“Pemimpin itu harus punya seni. Masuk lewat pintu dia atau mereka, tapi keluar lewat pintu saya atau kita. Pulang dari sini, anda harus lebih hebat dari teman-teman yang tidak ikut pelatihan. Dalam bangun kerja sama dan kolaborasi tidak boleh kita silih atau saling gesek, silih gosok dan silih gasak,” jelas Wagub Nae Soi.
Di akhir arahannya, Wagub Nae Soi mendorong para peserta untuk jadi pemimpin yang punya cinta dan perhatian terhadap bawahannya. Harus punya perhatian (care), berbagi atau kebersamaan (share) dan kejujuran (fair).
“Pemimpin itu harus punya integritas. Saudara boleh hebat dan pintar, tapi tanpa integritas, tidak ada maknanya. Latihan kepemimpinan ini bukan hanya seremonial atau syarat untuk naik pangkat dan sebagainya. Tapi lebih dari itu supaya saudara punya kompetensi yang sampai kapanpun akan selalu membanggakan yakni komit dan konsisten dalam bekerja, “pungkas Wagub JNS.
Sementara itu, Kepala BPSDMD NTT, Petrus Keron dalam laporannya mengungkapkan pelatihan kepemimpinan administrator bertujuan untuk untuk tingkatkan kompentensi sebagai pemimpin yang inovatif, berkarakter, serta mampu mendesain dan meningkatkan kinerja organisasi. Sementara latsar PNS bertujuan untuk tanamkam nilai-nilai dasar sebagai PNS agar mampu terima mandat dan jalankan peran sebagai pelayan publik.
“Peserta Pelatihan Administrator berjumlah 40 orang. Dengan waktu pelatihan selama 91 hari. Sementara latsar berjumlah 159 orang dengan lama waktu pelatihan selama 51 hari,” ungkap Petrus Keron. (*/Oll)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.