Sementara itu Deputi Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTT, Daniel A. Prasetyo, mengatakan, Infografis SPH Provinsi NTT periode minggu ke IV Desember tahun 2022 inflasi mencapai 0,92%, dari hasil Survey Pemantauan Harga (SPH)
Menurutnya kontribusi utama pendorong inflasi berasal dari kelompok Administered prices (AP) dan Volatile Food (VF), dan secara khusus terjadi peningkatan harga pada Rokok Filter dan bahan bakar RT (AP) sedangkan pada kelompok VF adalah komoditas ikan tongkol, kangkung dan Sawi hijau, dan pasokan beras meningkat, pasokan bawang, cabe merah dan cabe rawit masih cukup tinggi.
Daniel juga menjelaskan perkembangan rata-rata harga tahunan dan harga bulanan 2022, harga beras Rp12.742, Minyak Goreng, dari harga Rp15.000, menjadi Rp19.659, daging Sapi dari harga Rp100.000, menjadi Rp124.700, daging ayam Ras, Rp48.339, telur Ayam Ras Rp36 978, Cabe Merah Rp71.419, Cabe Rawit Rp50.550, bawang Merah Rp34.513, Bawang Putih Rp34.513, kacang panjang RP21.664, Kangkung Rp16.322, Bayam RP17.581, Sawi Hijau Rp18.357, Tempe Rp15.781, Tahu RP12.330, Ikan Kembung Rp43.431, Ikan Tongkol Rp30.549, Ikan Tembang Rp25.799, Ikan ekor Kuning Rp107.585, Gula Pasir Rp14.938.
Kondisi barang secara historis diakui Daniel bahwa memiliki naik turun harga, dan harganya bergejolak seperti adanya gangguan, sehingga meskipun demikian akan ada langkah yang dicermati lagi ditahun 2023.
Daniel berpesan jangan panik, di NTT masih bisa makan, dan khusus untuk para pedagang mau mencari keuntungan yang wajar, sehingga tidak boleh meningkatkan harga jual yang berlebihan.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.