Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Kritik Tajam Raimundus Seran: Kebijakan Mutasi SBS Hancurkan Keharmonisan Rumah Tangga di Malaka

Reporter : Oll Editor: Redaksi
IMG20241003152322 01
oppo_0

Malaka, Mensanews.com- Raimundus Seran,  mantan Anggota DPRD Kabupaten Malaka, dari kader Partai Golkar, melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan mutasi era kepemimpinan SBS (Stefanus Bria Seran). Raimundus menilai kebijakan tersebut telah menghancurkan keharmonisan rumah tangga para pegawai di Malaka, khususnya mereka yang bekerja dalam pemerintahan.

Dalam orasi politiknya pada acara Paket SN-FBN, Seran menegaskan bahwa memisahkan suami dan istri untuk bekerja di lokasi yang berbeda bukanlah tindakan yang membangun Malaka, melainkan menghancurkannya.

Raimundus menyoroti fakta bahwa dalam kepemimpinan sebelumnya, banyak pasangan suami-istri yang dipindahkan ke wilayah atau kecamatan yang berbeda. Kebijakan ini, menurutnya, tidak hanya mengganggu kehidupan rumah tangga, tetapi juga menimbulkan dampak psikologis bagi pegawai yang dipisahkan dari pasangan mereka.

Baca Juga :  Strategi PAN di Pilkada NTT: Rekomendasi untuk Beberapa Kandidat

“Membangun Malaka tidak harus dengan memisahkan suami-istri dan menciptakan jarak dalam keluarga. Ini adalah kebijakan yang tidak manusiawi dan hanya memperburuk keadaan,” ujarnya, pada Kamis 3 Oktober 2024 di Perbatasan RI-RDTL tepatnya Dusun Molosoan B, Desa Rainawe, Kecamatan Kobalima kabupaten Malaka Provinsi Nusa Tenggara Timur

Simon Nahak: Pemimpin yang Memanusiakan

Raimundus Seran membandingkan kebijakan tersebut dengan kepemimpinan Simon Nahak saat ini. Ia memuji Simon Nahak sebagai pemimpin yang tidak menyimpan dendam politik dan selalu mengedepankan rasa kemanusiaan dalam setiap kebijakannya.

Baca Juga :  Pukulan Telak! Partai BURUH Tinggalkan SBS-KT dan Putar Haluan Dukung SN-FBN

“Bapak Simon Nahak tidak pernah memindahkan bawahan seenaknya, apalagi memisahkan suami-istri. Beliau memimpin dengan hati, memanusiakan orang lain, dan selalu mempertimbangkan dampak sosial dari setiap keputusan,” tambah Raimundus.