“Saya mengucapkan terimakasih kepada diaspora di seluruh Indonesia karena berkat dukungan mereka doa mereka, SMS mereka, WA mereka, dan juga lewat media sosial lain yang selama ini sangat mensuport saya, sehingga kemudian saya bisa menjadi bupati Malaka” Ungkap Bupati Simon.
Ungkapan terimakasih ini lanjut Simon Nahak, saya bertekad setiap saya bertugas keluar di propinsi manapun, pasti akan menyapa warga diaspora Malaka yang domisili di luar kabupaten Malaka, termasuk juga kabupaten luar malaka, wilayah hukum NTT ketika saya berkunjung dan kebetulan banyak orang Malaka, dan anak muda Malaka, saya punya kewajiban untuk menyapa mereka.
“Ini satu konsep yang namanya saling mengahargai, saling menghormati yang bahasa malaka mengatakan sebete saladi hakneter haktaek, itu tidak hanya dibibir tetapi kita harus bisa melakukan, dan ini sudah menjadi program saya, termasuk selama saya memimpin saya akan berupaya untuk setiap hari Minggu ketika saya berada di Malaka, saya akan ke gereja di 20 paroki yang ada di malaka”, tuturnya.
Dari sikap merakyat dan merangkul yang dimiliki, dirinya bertekad selalu turun ke desa dan dusun-dusun sehingga muncul inspirasi untuk mengusulkan dua desa yang dianggap akurasi lokalnya itu berhasil di Desa Kapitan Meo dan dusun Ulu Klubuk desa Weoe yang nantinya akan diberi nama pancasilah dan Berdikari. (Oll)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.