“Selama tiga puluhan tahun kami berada di luar dan secara komunitas kecil berada di tengah komunitas yang besar, kami merasakan bahwa nilai-nilai dan ajaran kekatolikan harus dipertahankan dan tetap terpatri di dalam hati,”
“Saya selalu ingatkan umat di gereja-gereja yang saya datangi, agar di mana saja berada, harus tunjukkan nilai-nilai seperti di atas, yakni komitmen, sosialisasi diri dan pertahankan iman di tengah arus globalisasi, informasi dan ilmu pengetahuan ini,” ungkap Dosen Hukum Pidana Universitas Warmadewa.
Kesempatan yang sama pula, Bupati Simon Nahak yang aktif dalam kegiatan Gereja Katedral Roh Kudus Denpasar menyentil kata kunci bacaan hari ini dengan mengajak umat agar jangan malu-malu bicara Firman Tuhan dan menjadikan Kitab Suci sebagai pedoman hidupnya.
“Saya minta kepada seluruh umat, agar selalu menjadikan Kitab Suci sebagai pegangan hidup yang dapat diaplikasikan melalui kenyataan hidup yang dialami,” tutur pengacara senior di Pulau Dewata, Bali.
Bahkan, Bupati Simon menyerukan sesuai bacaan Injil, agar umat senantiasa berjuang mengikuti Yesus Kristus yang adalah jalan, kebenaran dan hidup.
“Hidup itu adalah perjuangan, the struggle of life, sehingga sebagai orang Katolik kita selalu diajak untuk berjuang walau harus melalui pintu yang sempit untuk sampai pada tujuan hidup kita yakni kebahagiaan dan keselamatan di dalam Yesus, yang adalah jalan, kebenaran dan hidup,” tutup Bupati Simon yang sering menjadi narasumber sebagai Tokoh Katolik di Keuskupan Denpasar, Bali.
Perayaan Ekaristi dihadiri juga para Pimpinan Perangkat Daerah, Tokoh Umat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pendidikan, para pelajar dan umat.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.