Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

NTT Terpilih Jadi Tuan Rumah Rakornas Persiapan Pengawasan Kampanye 2024, Pj Gubernur Sampaikan Terimakasih.

Pj Gubernur menekankan bahwa berbagai upaya-upaya mitigasi terhadap potensi kerawanan dan pelanggaran perlu diidentifikasi sejak dini agar dapat segera dipersiapkan langkah-langkah pencegahannya. Sosisialisasi juga perlu terus ditingkatkan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait, sehingga masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif dalam mencegah pelanggaran dan mengawasi pelaksanaan tahapan kampanye.

“Sehingga pada kesempatan ini, saya mengajak kepada seluruh masyarakat NTT untuk tetap menjaga situasi kondusif dan kedamaian selama tahapan-tahapan menuju tanggal 14 Februari 2024. Saya juga menghimbau kepada seluruh ASN di Provinsi NTT untuk tetap menjaga netralitas,” tegas Ayodhia.

Anggota Badan Pengawas Pemilihan umum, koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu RI, Lolly Suhenty, S.Sos.I., M.H. dalam sambutanya menyampaikan beberapa isu – isu strategis kerawanan yang perlu diidentifikasi sejak dini.

Baca Juga :  Kapolres Malaka Sebut Sebanyak 10 Orang Terkonfirmasi Covid-19.

“Bukan tanpa alasan NTT dijadikan tuan rumah kali ini selain karna kita masih mengingat dengan baik sebagai Nusa Terindah Toleransi, Provinsi NTT ini juga mengajarkan kita cara melihat tahapan – tahapan krusial dalam pemilu melalui indeks kerawanan pemilu (IKP), dimana kalau melihat data Provinsi NTT secara keseluruhan IKP posisi Provinsi NTT pada Rawan Sedang tetapi begitu kita lihat lagi dengan baik maka rawan tinggi pada dimensi kontestasi,” jelas Lolly.

Ia menjelaskan “Dimensi kontestasi NTT Rawan Tinggi walaupun secara akumulasi 4 dimensi besar Rawan Sedang scorenya 56,75 karna apa ? salah satunya karna maraknya kampanye diluar jadwal. Kalau kita lihat peristiwa pilkada maupun pemilu sebelumnya, maka ini menjadi hal yang harus kita pikirkan dengan baik bagaimana caranya kerawanan tinggi itu tidak terjadi lagi,” tambahnya.

Baca Juga :  Pemprov NTT Raih Opini WTP Ke-9 Secara Beruntun

Sebagai pengawas Pemilu perlu memitigasi resiko dan memastikan identifikasi kerawanan dilakukan secara _update_ berkelanjutan menjadi penting dilakukan.

Sehingga ia berharap, “Sebagai pengawas pemilu, kita semua wajib punya keberanian menjalankan kerja profesional, sehingga forum diskusi yang akan kita laksanakan ini akan menambah energi positif untuk keberanian-keberanian itu, mengidentifikasi isu-isu kerawanan sejak dini seperti isu Netralitas ASN, Politik Uang, isu SARA dan isu – isu lainnya agar dapat diatasi dan tidak terjadi lagi sehingga kita harus memiliki keberanian, dimana keberanian tanpa pengetahuan disebut nekat, sedangkan keberenian berdasarkan pemahaman regulasi itu yang disebut hebat. Selamat berdiskusi, selamat memberikan hasil terbaik untuk strategi pencegahan kualitas pengawasan tahapan kampanye kita.” harap beliau.

Baca Juga :  Forum Komunikasi Pejuang Timor Timur Nyatakan Sikap Dukung SN Maju Periode Kedua

Kegiatanpun dibuka secara resmi ditandai dengan menyentuh layer LED oleh Anggota Badan Pengawas Pemilihan umum, koordinator Divisi pencegahan, partisipasi Masyarakat dan hubungan Masyarakat Bawaslu RI, Lolly Suhenty, S.Sos.I., M.H., Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G. L. Kalake, SH., MDC., Deputi Bidang Dukungan Teknis Bawaslu RI, Dr. La Bayoni, Ketua Bawaslu Prov. NTT, Nonato Da Purificacao Sarmento, S.Si dan unsur Forkopimda Prov. NTT.