Saya sudah menemui mereka baik perwakilan dari Kolhua maupun Oebobo dan kami sudah diskusi, memang yang dipersoalkan mengenai biaya sewa terlalu berat, sehingga minta diturunkan sedikit. Akhirnya kita sepakati untuk menurunkan dari 2 juta menjadi 1,5 juta per tahun. Jadi bayar 1,5 juta hanya untuk 1 tahun.
Maxi juga membeberkan kalau kita bandingkan kios-kios diluar PD pasar bedanya bumi dan langit. Cotohnya kios yang ada di depan BPJS, itu hampir sama ukuran dengan kios-kios lain tapi harga di situ setelah kita cek 17,5 juta. untuk itu seharusnya teman teman pedagang harus bisa memahami karena kalau kita memakai perhitungan itu maka tentunya sangat berat.
“Untungnya disini memang betul kita tidak orientasi bisnis, tetapi kita juga orientasi untuk bagaimana bisa mengelola untuk meningkatkan PAD dan juga berorientasi bagaiman mendapatkan uang yang cukup untuk membiayai operasional PD Pasar”, tandas Maxi.
Sebetulnya PD pasar ini, sambung Maxi, merupakan bagian dari sistem birokrasi yang berlaku di pemerintahan. Sehingga semua yng kita lakukan itu birokrasinya pemerintahan. Karena kalau misalnya kita merasa berat dengan harga itu kan tinggal dikosongkan saja.
“Kalau mau cari tempat yang sesuai kesanggupan untuk bayar agar bisa berjualan di situ kan boleh-boleh saja. Tapi hal seperti itu sebetulnya kita tidak berpikir sampai kesitu, kita berpikir bagaimana caranya untuk bisa mempertemukan 2 perbedaan ini untuk sampai pada solusi yang terbaik”, jelas Maxi
Makanya untuk pasar oebobo ini sebetulnya pertemuannya itu bukan hanya sekali, dari januari sampai dengan sekarang kurang lebih 3 kali kita pertemuan. Sebetulnya kita yang ada disini juga berpikir bagaimana keputusan itu bisa mereka terima sehingga mereka bisa mampu untuk menjalankannya. Karena obyek dari keputusan ini adalah mereka. Jadi seluruh keberatan mereka kita sudah vasilitasi.
Memang, Ini sebetulanya sudah merupakan satu benang khusut yang susah diurai sehingga paling tidak melalui petugas kita, ditugaskan untuk sosialisasi soal ini. Sebetulnya yang terjadi ini kotekstual dan hanya beberapa oknum yang tidak setuju dan memprovokasi yang lain.
“Jadi soal kebijakan ini kita sudah ambil dari bulan Maret dan sejak bulan Maret sudah tiga kali pertemuan dan sudah sampai pada kesepakatan bersama. Kita bersepakat untuk tarif yang awalnya kita tetapkan 5 juta itu kita sepakati turun 3 juta. Karena kita memang punya hitungan bisnis tersendiri bagi kios jajaran depan yang posisinya sangat stategis karena setiap transakasi jual beli itu terjadi disitu”, pungkas Maxi. (Oll)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.