“Saya salut dan sangat support, sayapun memberikan beasiswa Kartu Malaka Cerdas (KMC) tanpa pandang bulu, sepanjang anak-anak saya memenuhi syarat karena bagi saya ukuran kualitas sumber daya manusia ini, minimal ada dua hal yang kita harus lihat yakni Kesehatan dan Pendidikan”, ungkap Bupati Simon.
Kartu Malaka cerdas diberikan kepada mahasiswa S1, S2, S3, disaat menghadapi tugas akhir tetapi terbentur anggaran, akan dibantu secara kelembagaan.
Berbicara soal budaya jelas Bupati Simon sudah tertuang dalam tulisan skripsinya, berjudul “Eksistensi Hukum Humaniter Dalam Upaya Menciptakan Perdamaian Dunia Dan Salah Satu Diplomasi Yang digunakan adalah Diplomasi Budaya.
Sehingga setelah dikaji budaya yang dimaksud ada di tempat kelahiran kabupaten Malaka.
“Ada struktur di Malaka yang paling tinggi itu Liurai, dibawah Liurai ada Loro, dibawah Loro ada Nain atau Raja, dibawah Nain ada Fukun, dan ini sudah dimuat dalam peraturan Daerah Bupati Malaka, Nomor 5 tahun 2021 tentang pemberdayaan dan penetapan masyarakat hukum adat, dan satu-satunya kabupaten di NTT hanya ada di malaka”, ujar Bupati Simon.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
