Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Pembangunan Menara Lonceng Akan Dilanjutkan, Bupati Sikka: Kita Mesti Punya Ciri Khas Tersendiri.

“Anda tahu Big Ben? Menara Jam terbesar di Inggris,  Saya kira konsepnya barangkali seperti itu. Bahwa Menara Lonceng di Sikka pun diharapkan harus menjadi icon pariwisata, icon kota religious, icon disiplin kerja pegawai, icon disiplin dan mentalitas warga Sikka, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dan Saya kira tentu akan kita lihat kembali dari sisi budaya kita, Nian Sikka.” ungkapnya.

Untuk itu bupati Sikka ingin Menara Lonceng ini dibangun agar setiap kali lonceng berbunyi setiap orang harus sadar sekalipun sedang bekerja atau berjalan dapat berhenti sejenak dan berdoa.

Pembangunan menara ini dikerjakan oleh bengkel misi dan untuk tenaga kerja akan disiapkan langsung dan sekaligus melatih anak-anak muda untuk bekerja, menciptakan lapangan pekerjaan kepada anak asli daerah. Dan langsung dibimbing oleh orang-orang ahli konstruksi yang hebat.

Baca Juga :  Berkunjung Ke PT. SWEN Indonesia, Bupati Robby Idong: Kabupaten Sikka Akan Kembangkan Pertanian Dan Peternakan Terpadu.

Secara pribadi bupati Sikka dan keluarga bersepakat untuk menyumbangkan dana pribadi sebesar Rp100 juta untuk pembangunan menara tersebut dengan menyicil, sedangkan pengelolaan dana pembangunan menara lonceng secara aplikatif dan transparan.

“Saya dan keluarga sudah bersepakat akan menyumbangkan uang pribadi sebesar Rp100 juta untuk pembangunan menara ini, dengan menyicil sedikit demi sedikit sampai menggenapi angka Rp100 juta”, jelasnya.

Soal asset, Bupati Sikka menjelaskan bahwa menara  lonceng tetap harus menjadi asset daerah dan tidak dihibahkan kepihak gereja atau pihak manapun. Sebab, menara lonceng ini dibangun di atas lahannya pemerintah, dengan melibatkan seluruh warga dan pemerintah setempat.

Baca Juga :  Bupati Sikka Beri Perlindungan Bagi Petani Moke, Sopir, Tukang Ojek dan Tukang Bangunan

“Menara Lonceng memang tetap menjadi Asset daerah, dan kita membangun Menara ini dimasa Covid-19,  kita membutuhkan pengertian, semangat yang tinggi, gotong royong, dan partisipasi dari semua masyarakat dalam menyukseskan pembangunan ini, karena partisipasi dari masyarakat akan berdampak pada rasa memiliki bangunan tersebut, sehingga bangunan tersebut sama-sama kita bisa menjaga dan menikmati. Mari kita bergandengan tangan untuk membangun menara ini”, Tutup Bupati Roberto.