Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Pj. Gubernur NTT Hadiri Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal di Pulau Semau

IMG 20241130 WA0034

Kupang, Mensanews.com- Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Andriko Noto Susanto, S.P., M.P., menghadiri acara Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal yang diadakan di Pulau Semau, Kabupaten Kupang, pada Jumat, (29/11/2024).

Acara ini merupakan bagian dari upaya Badan Pangan Nasional (NFA) untuk mendorong pemanfaatan pangan lokal demi meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam acara tersebut, Kepala Biro Organisasi, SDM, dan Hukum NFA, Rachmad Firdaus, yang mewakili Sekretaris Utama NFA, menyampaikan bahwa NFA terus berupaya memperluas penerapan penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal di seluruh Indonesia. Rachmad menekankan pentingnya pemanfaatan potensi pangan lokal di setiap daerah, seperti sorgum di NTT, yang memiliki kandungan gizi tinggi.

Baca Juga :  Penjabat Gubernur NTT Dampingi Menko PMK dan Wamendagri Kunjungi Lokasi Pasca Konflik Sosial di Kecamatan Adonarat Barat

Ko“Pangan lokal yang beragam di setiap daerah harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat. Seperti di Nusa Tenggara Timur ini punya pangan lokal sorgum, ini memiliki nilai gizi tinggi dan menjadi pangan yang dimasifkan untuk dikonsumsi oleh masyarakat, khususnya di NTT,” ujar Rachmad.IMG 20241130 WA0025I’m

Selain itu, Gerakan Penganekaragaman Pangan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda, mengenai pentingnya konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA) sebagai pola hidup yang sehat dan berkelanjutan. Rachmad berharap inisiatif ini dapat memperkenalkan pangan lokal sebagai alternatif yang dapat meningkatkan kesehatan dan ketahanan pangan masyarakat.

Baca Juga :  Pengeringan Rumput Laut Tanpa Bahan Kimia, Dapat Menjadi Produk Yang Membanggakan NTT

Pj. Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, dalam kesempatan tersebut mengungkapkan dukungan penuh Pemerintah Provinsi NTT terhadap gerakan ini. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini. Pemanfaatan pangan lokal seperti sorgum tidak hanya mendukung perekonomian petani lokal, tetapi juga menjaga kesehatan masyarakat. Kami berharap ini dapat menjadi gerakan nasional,” kata Andriko. Ia juga menambahkan, “Dengan memanfaatkan potensi pangan lokal, kita tidak hanya mandiri secara pangan, tetapi juga mencetak generasi yang sehat, aktif, dan produktif.”

Plh. Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Rinna Syawal, turut menekankan pentingnya mengenalkan sorgum kepada generasi muda sebagai alternatif pengganti nasi. Kampanye ini sejalan dengan slogan “Kenyang Gak Harus Nasi,” yang bertujuan untuk mengubah pola pikir generasi muda mengenai sumber pangan. “Sorgum memiliki nilai gizi tinggi dan potensi besar untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenalkan sorgum kepada generasi muda agar mereka memahami bahwa kenyang tidak harus selalu dari nasi,” ujar Rinna.