Jakarta, Mensanews.com- Program unggulan Satu Desa Satu Produk (OVOP) di Nusa Tenggara Timur (NTT) memperoleh dukungan penuh dari pemerintah pusat. Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni, Wakil Menteri Desa (Wamendes) Riza Patria, dan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri bersepakat untuk mendorong pengembangan produk unggulan desa-desa di NTT agar dapat berkembang dan menembus pasar internasional.
Dukungan ini disampaikan dalam pertemuan yang diadakan di Kantor Kementerian Kehutanan, Jakarta, pada Jumat (21/03/2025) malam. Pertemuan ini melibatkan Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, bersama dengan para Kepala Daerah se-NTT serta ketiga pejabat kementerian terkait. Dalam kesempatan ini, Gubernur Laka Lena menyampaikan permintaan bantuan kepada pemerintah pusat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi desa di NTT melalui pemanfaatan sumber daya lokal dan penguatan pasar produk unggulan.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengungkapkan komitmennya untuk membantu pemetaan dan inventarisasi kawasan hutan di NTT, khususnya yang telah dihuni masyarakat selama puluhan tahun. Beliau menekankan bahwa masalah lahan sering menjadi hambatan dalam pengembangan desa, terutama ketika wilayah pemukiman dan produksi berada dalam kawasan hutan lindung.
“Kami akan terus menyelesaikan persoalan perizinan pemanfaatan lahan dengan solusi yang menguntungkan bagi masyarakat, tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan,” ujar Menteri Raja Juli Antoni.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa hutan di NTT memiliki potensi besar untuk mendukung ekonomi desa melalui pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan. “Kayu, rotan, madu hutan, dan berbagai hasil hutan lainnya bisa menjadi bahan baku industri kreatif yang bernilai tinggi dan dapat dimanfaatkan khususnya untuk produk-produk UMKM,” tambahnya.
Di sisi lain, Wakil Menteri Desa Riza Patria menyatakan bahwa pemerintah akan berfokus pada tiga tantangan utama yang dihadapi desa-desa di NTT, yaitu kualitas sumber daya manusia (SDM), ketersediaan infrastruktur, dan akses permodalan. Salah satu inisiatif yang diusung Kemendes adalah program Bapak/Ibu Asuh Desa, di mana pejabat negara akan menjadi pendamping bagi desa-desa tertentu untuk memberikan edukasi, membantu promosi produk unggulan, serta mendukung kemandirian desa.
“Kami juga akan menggandeng perguruan tinggi dan organisasi masyarakat untuk menyalurkan mahasiswa dan aktivis ke desa-desa guna memberikan pelatihan dan pendampingan bagi warga lokal,” jelas Riza.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.










