“Saya bersama para pencinta lingkungan pernah menanam pohon bakau secara besar-besaran di Bali untuk menjaga keseimbangan lingkungan terutama di pesisir pantai,”
“Ketika berada di Malaka pun saya bersama manajemen PT Inti Daya Kencana menanam bakau di Ulu Klubuk, Wewiku sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan alam,” kata Bupati yang berprofesi Lawyer ini.
Ditanya apa makna filosofi menanam, Bupati Malaka yang terkenal dengan semboyan lebih baik eksekusi dari pada diskusi ini mengetengahkan, apa yang ditanam itulah yang dituai.
“Jika kita menanam pohon, memelihara dan merawatnya pasti akan memperoleh hasil. Sama juga, ketika kita menanam kebaikan pasti akan menuai kebaikan dan jika menanam kejahatan pasti memetik kejahatan pula,”tuturnya.
Secara khusus, Bupati Malaka selalu menghimbau kepada masyarakat untuk selalu menanam, tidak hanya menanam pohon tetapi juga menanam padi yang berkaitan dengan program Sakti yang diusung bersama Wakil Bupati Kim Taolin.
“Saya menghimbau kepada masyarakat harus menanam pohon dan padi yang mana program Swasembada Pangan juga sudah semakin nampak dengan terus menanam padi dan wujudnya adalah beras Nona Malaka. Menanam kacang hijau dan wujudnya adalah Fore Lakateu di samping memacu petani untuk terus dan senantiasa menamam jagung, sorgum, kelor, pisang, kelapa, umbi-umbian,” ujar Bupati Malaka sembari menambahkan semua yang dilakukan kepada masyarakat itu semata-mata untuk kesejahteraan dan menjaga kedaulatan pangan.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.