“Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan motivasi dan membangkitkan kembali semangat serta minat petani-petani hebat Malaka untuk menanam kembali tembakau dan juga menjadi ajang tatap muka bapak bupati dengan kelompok-kelompok petani yang konsisten untuk menanam budidaya tembakau “,jelas Maria.
Sasaran kegiatan ini sejak dimanfaatkannya dana bagi hasil cukai hasil tembakau untuk budidaya dan pengembangan tembakau sampai dengan tahun ini sudah ada 29 kelompok tani yang tersentuh dengan bantuan ini yang tersebar di 5 kecamatan yakni Kecamatan Wewiku, weliman Kecamatan rinhat Kecamatan Malaka Tengah dan sasitamean dan ada 15 desa yang kita intervensi juga kami sebutkan desa oekmurak, Nanebot, Saenama, Fatuaruin, Builaran, Manumuti Silole, Leunklot, Umalawain, Haliklaran, Biris, Weulun, Weoe, Lorotolus, Seserai, dan Bakiruk.
“Sampai pada tahun kedua pelaksanaan kegiatan ini sudah ada lahan yang kita intervensi sebesar 116 hektar di mana 40 hektarnya berasal dari dana bagi hasil cukai tembakau dari provinsi dan 76 hektarnya adalah intervensi murni dari dana bagi hasil Kabupaten”,tuturnya.
Beberapa keunggulan tembakau varietas prancak 95 antara lain daya tumbuhnya yang kurang lebih 95% mempunyai aroma yang harum dan gurih tinggi tanaman kurang lebih 60 sampai 80 cm dengan jumlah daun 14 sampai 18 lembar dan untuk beberapa kelompok yang kami sebutkan tahun ini mereka menerima benih tembakau varietas Prancak 95 dengan banyaknya benih sebanyak 800 kg untuk 40 hektar. pupuk organik 12 ton pestisida 80 botol alat perajang manual ada tiga dan satu mesin perajang yang sudah dibagikan oleh penyedia kepada kelompok tadi.
“Untuk pemasarannya tembakau ini masih bersifat tradisional tetapi harganya cukup menjanjikan. Sesuai data yang dihimpun beberapa poktan di desa Oekmurak Fatuaruin bahwa harga tembakau pada saat panen bulan Oktober sampai Maret kurang lebih 25.000 sampai rp50.000 per kilo sedangkan pada saat musim panas seperti sekarang bulan April sampai September terpantau harganya berada di kisaran 125.000 sampai 250.000 per kg”, kata Maria
Ia berharap kegiatan ini juga menjadi salah satu dorongan dan motivasi dimana Desa Weulun pernah mencatat prestasi sebagai penghasil tembakau terbaik dengan kualitas yang terbaik juga di mana pada waktu itu masyarakat di desa Weulun bisa membeli truk dan juga mobil dimana kita masih menganggap bahwa mobil itu adalah hal cukup mewah, sehingga sekarang kelompok tembakau semakin banyak dan kami berharap harga diatas idak mempengaruhi tetapi dengan kualitas yang ada bisa memberikan dukungan kepada perekonomian petani tembakau.
“Jadi kalau kita ada satu atau dua ton saja, nominal 250 juta itu sudah menjadi modal”, tutupnya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.