Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

SN-FBN: Pemimpin Tanpa Dendam dan Munafik, Membangun Kepemimpinan yang Bijaksana dan Adil

Reporter : Oll
FELIX BERE NAHAK
Calon Wakil Bupati Malaka,Felix Bere Nahak saat Orasi Politik Pada Kampanye Akbar, di Lapangan Betun, Kabupaten Malaka, Senin 18 November 2024.

Malaka, Mensanews.com– Di dunia politik yang sering kali dihiasi oleh persaingan sengit, kecemburuan, dan bahkan dendam pribadi, kepemimpinan yang penuh dengan prinsip keadilan dan kebijaksanaan menjadi sangat langka.

Namun, pasangan calon Simon Nahak dan Felix Bere Nahak muncul dengan gaya kepemimpinan yang berbeda mereka bukan tipe pemimpin yang pendendam atau munafik. Visi dan misi mereka lebih fokus pada pembangunan yang inklusif, adil, dan berkelanjutan, tanpa terjerat dalam politik balas dendam atau pencitraan palsu.

“SN-FBN bukan pendendam, SN-FBN juga bukan orang munafik, SN-FBN hadir untuk memberikan yang terbaik, tulus iklas untuk Malaka ini”, ungkap Calon Wakil Bupati Malaka, Fraksi Nasdem, saat orasi pada Kampanye Akbar di Lapangan Betun, Senin 18 November 2024.

Baca Juga :  Roby Koen : Dukung Pemimpin yang Memiliki Otak dan Hati untuk Melihat Orang Kecil

Dalam perjalanan politik yang penuh tantangan, Simon dan Felix menunjukkan bahwa kekuatan kepemimpinan sejati terletak pada integritas, pengertian, dan kemauan untuk bekerja sama demi kepentingan masyarakat, tanpa terjebak dalam perpecahan dan kepentingan pribadi. Ini adalah prinsip dasar yang mereka usung dalam setiap langkah perjuangan mereka.

Kepemimpinan yang Tidak Didasarkan pada Dendam

Felix Bere Nahak, menegaskan bahwa dirinya bersama Simon Nahak adalah pemimpin yang memahami bahwa politik bukanlah tentang kemenangan yang didapat dengan cara menghancurkan lawan, melainkan tentang memenangkan hati rakyat dan membangun masa depan yang lebih baik bersama-sama. Mereka bukan pemimpin yang membawa perasaan dendam ke dalam ruang publik. Sebaliknya, mereka percaya bahwa pemimpin sejati harus mampu mengatasi perbedaan, mengedepankan persatuan, dan tidak membiarkan konflik pribadi menghalangi tujuan bersama.

Baca Juga :  Pemimpin Unik, Simon Nahak Orang Baik, Tidak Membiarkan Kantor DPRD Menjadi Temuan

Dalam sejarah perjalanan politik mereka, Simon dan Felix dikenal sebagai sosok yang tidak terjebak dalam konflik atau permusuhan jangka panjang dengan siapapun. Mereka melihat bahwa politik adalah panggilan untuk melayani masyarakat, bukan untuk membalas kesalahan atau memperburuk hubungan pribadi. Dengan sikap yang bijak ini, mereka berharap dapat menginspirasi banyak orang untuk lebih mengedepankan kepentingan rakyat daripada ego atau dendam pribadi.

Integritas Tanpa Munafik

Salah satu ciri khas dari pasangan Simon-Felix adalah integritas mereka yang sangat terjaga. Mereka berdua bukanlah tipe pemimpin yang akan bersikap munafik mengatakan sesuatu yang bertolak belakang dengan tindakan yang mereka ambil. Apa yang mereka ucapkan selalu sejalan dengan apa yang mereka lakukan, dan mereka berkomitmen untuk menjalankan janji-janji mereka dengan penuh tanggung jawab.

Baca Juga :  Wagub NTT Lantik Lima Anggota Komisi Informasi Provinsi NTT

Bagi Simon dan Felix, berbicara jujur dan menjalankan amanah dengan sepenuh hati adalah prinsip yang tidak bisa ditawar. Mereka menyadari bahwa dalam politik, banyak yang tergoda untuk mencari keuntungan pribadi atau sekadar mencari dukungan dengan berbicara manis namun kosong. Namun, pasangan ini memilih untuk selalu tampil apa adanya, berbicara dengan fakta, dan bekerja keras untuk mewujudkan harapan rakyat.

Mengedepankan Pembangunan Berkelanjutan Tanpa Politik Identitas