Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Terkait Integritas Moral Terhadap Seorang ASN, Bupati Simon: Kembali Kepada Kesadaran Diri Sendiri

Kupang, Mensanews.com– Bupati Malaka, Dr.Simon Nahak S.H., M.H., mengatakan Integritas moral terhadap seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), kembali kepada kemauan dan kesadaran diri sendiri.

Demikian dikatakan Bupati Simon kepada media ini, saat diwawancarai di Loby Hotel Neo Aston, Senin, 28 Maret 2022.

“Integritas moral memang Malaka mayoritas agama Katolik dan berbicara tentang integritas Moral ini kembali kepada kemauan dan kesadaran setiap orang enta sipapun dia apalagi menjadi ASN, minimal harus ada dua hal prinsip yang dimiliki, yakni; harus menjaga moralitas, karna kita manusia beriman kepada Tuhan, dan yang kedua mereka (ASN) harus melayani masyarakat dengan jiwa yang entrepreneur”, Ungkapnya.

Baca Juga :  Datangi Kantor BNPB Pusat, Bupati Simon: Saya Ingin Warga Saya Mendapat Bantuan Rumah Tahap II

Dirinya mengingatkan bahwa memang seorang ASN harus memiliki integritas agar tertanam keteguhan hati dan konsisten dalam menjunjung tinggi nilai luhur keyakinan sehingga dapat memberikan kesan yang baik dihadapan masyarakat dan terutama dihadapan Tuhan.

Lanjutnya, kenapa yang ditekan adalah sikap integritas, karena dapat mengoptimalkan kinerja otak seseorang, terutama ASN sebagai pelayan, dan membuat pribadi seorang ASN penuh motivasi, empati, serta rasa solidaritas yang tinggi dalam interaksi bekerja, dan menjadikan seseorang lebih bijaksana dalam mengartikan sesuatu termasuk pengalaman hidup seperti sebuah kegagalan dan keberhasilan yang dialami.

Baca Juga :  Jelang Natal, SMSI NTT Salurkan Bantuan Tali Kasih Bagi 25 Wartawan

“Saya sudah bicara ulang-ulang dari dulu sejak saya dilantik menjadi Bupati Malaka, Karena jiwa wirausaha, jiwa profesional untuk melayani masyarakat itu, harus tumbuh dari pribadi ASN”, Tuturnya.

Ia menegaskan bahwa jika anda punya wibawa harus memiliki integritas moral mumpuni. harus  memberikan pelayanan terhadap masyarakat tidak boleh  bersikap diskriminatif,  memberikan pelayanan tidak boleh dengan setengah hati, masuk kantor harus disiplin, melayani orang jangan dengan wajah cemberut, harus melayani dengan senyuman, itu jiwa-jiwa wirausaha, jiwa-jiwa interpreneur.