MENSANEWS.COM_NTT, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), pada hari minggu (21/4), melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gereja Lahairoi Tubu, di Desa Tesbatan, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang._*
Acara yang juga dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Kupang, Rektor Undana juga Kepala Biro Humas dan Protokol NTT ini diawali dengan kebaktian bersama yang dipimpin oleh Ketua Majelis Klasis Amarasi Timur, Pdt.Yakob E. Niap,S.Th. Ada yang menarik saat kebaktian berlangsung, selain lantunan lagu-lagu merdu dari Paduan Suara *_Alleluya Choir_* dan Solo dari PAR Gereja Lahairoi, pengisi liturginya juga berasal dari Remaja Masjid Nuruljihad Tesbatan. Mereka menampilkan permainan alat musik
rebana.
Gubernur VBL pada awal sambutannya setelah kebaktian, kembali memperkenalkan salam-salam kebangsaan, kepada semua jemaat yang hadir.
*”Saya selalu mendengungkan Salam Nasional dimana saja saya berada. Baik di gereja, di masjid, di tempat pesta, di setiap kali pertemuan, tetap akan saya lakukan agar nilai-nilai kebangsaan kita tetap terjaga. Apalagi untuk kita yang berada di NTT, kita dikenal karena butir-butir kebangsaan itu lahir di Ende, Nusa Tenggara Timur,” begitu kata Laiskodat.*
Putra NTT asal Pulau Semau ini juga meminta kepada seluruh jemaat yang hadir agar mampu mengembalikan nama besar Amarasi sebagai lumbung pangan di Kabupaten Kupang.
“Dulu, sebelum pemekaran, Amarasi memiliki seorang camat yang sangat luar biasa, namanya Feky Koroh. Dia mampu membuat Amarasi sangat diperhitungkan di NTT, mulai dari pertanian, perkebunan bahkan peternakannya. Sebagai Gubernur saya akan mengembalikan kejayaan Amarasi. Saya tidak mau, kerja saya kalah dari seorang camat. Oleh karena itu, saya minta agar pola pikir dan pola kerja kita tidak boleh biasa-biasa saja. Kebiasaan lama harus segera ditinggalkan. Berpikir *_out off the box_* bekerja, bekerja dan bekerja luar biasa,” sambung VBL.
Beliau juga kembali mengingatkan agar masyarakat tidak lupa menanam marungga. “Tanaman ini sudah dikenal sejak dulu kala, karena khasiatnya yang luar biasa. Saya minta untuk kita terus menanam marungga, apalagi Amarasi adalah daerah tropis dan itu akan sangat cocok. Selain untuk dikonsumsi dan dipasarkan, tanaman marungga dapat kita olah menjadi bahan dasar untuk membuat sabun dan shampo,” kata Viktor.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.