Bupati Simon juga menginginkan agar brand beras nona Malaka harus segera diwujudkan karena ajang seperti ini kesempatan berharga bagi kita karena bisa menjadi ajang promosi.
Oleh karena itu, sekembalinya di Malaka, kita akan kerjasama dengan Bank NTT untuk mensuport kita di bidang pertanian.
“Soal pertanian, Malaka komplit kalau tadi kita dengar ada pisang rote saya kira Pisang Malaka juga tidak kalah enak dan juga madu Malaka”, ujar Bupati Simon.
Untuk itu, kata Bupati Simon, ke depannya kita akan kerjasama dengan Bank NTT. Dengan melihat peluang tersebut, setibanya di Malaka saya langsung panggil teman-teman Bank NTT agar membantu kami bersama Pak Sekda dan pak asisten 2 untuk mengembangkan potensi alam Malaka.
“Saya juga tadi di depan kawan-kawan dan ada Pak Gubernur, Pak Wakil Gubernur, saya juga meminta supaya pembibitan bambu ini juga perlu dikembangkan di kabupaten Malaka. Karena persyaratnya, pembibitan itu membutuhkan lahan 5 hektar dengan daerah sawah dan daerah aliran sungai, saya kira Malaka lebih dari itu tidak hanya 5 hektar tapi ratusan hektar jadi kita bisa kembangkan itu”, tandas Bupati Simon
Kami juga akan berkomunikasi dengan kawan-kawan di Yayasan Bambu Pro Rakyat, akan akses ke kementerian keuangan sehingga bisa mendapatkan bantuan itu dan saya mengusulkan agar Malaka menjadi pusat perhatian juga bukan hanya kabupaten lain saja, tetapi karena Malaka juga punya sumber daya alamnya. (Oll)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.