Dirinya juga menyoroti soal etika moral dari seorang aparatur negara. Bupati mengilustrasikan seperti orang sedang buang air kecil (kencing). Ia meminta agar jangan berbuat hal yang melawan moral.
“Ini saya perlu sampaikan karena hampir setiap hari saya menerima pengaduan, pengeluhan soal tindakan amoral. Mari kita jaga budaya, adat kesopanan kita,” tandas mantan Ketua Menwa di Universitas Warmadewa, Bali ini.
Adapun para pejabat yang dilantik ini selain tetap menempati jabatan sebelumnya tapi ada sebagian dimutasi juga dipromosikan. Para Kepala Bagian (Kabag) lingkup Setda Malaka semuanya masih bertahan dan dikukuhkan kembali.
Bupati Simon juga menekankan bahwa pemerintahan di Malaka cuma satu Bupati yaitu Simon Nahak. Jangan lalu muncul ada bupati-bupati lain.
“Saya tegaskan lagi bahwa SK pelantikan dan pengukuhan ini tidak absolut, tidak kekal. Jadilah pemimpin jangan sombong harus beretika dan berbudaya. kerja disiplin bangun kerjasama. Tetap loyalitas jangan kasak kusuk. Mari kita bangun Malaka dengan kerja nyata tidak dengan mulut,” pesan Simon
Turut hadir dalam acara pelantikan mendampingi Bupati Simon Nahak yakni Wakil Ketua II DPRD Malaka, Hendrik Fahik dihadiri pula para rohaniawan, Kapolres Malaka, Pejabat Koramil Betun, Pimpinan Cabang Bank NTT Betun dan para pejabat eselon II Lingkup Pemda Malaka.( Oll)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.