Bupati Simon mengakui menjadi guru Paud memang sangat sulit, apalagi anak yang memiliki karakter bawaan dari masing-masing keluarga, sehingga membutuhkan guru yang sabar dan jangan memaksakan pikiran anak didik harus sama dengan pikiran kita sebagai guru karena hukum alam ada dalam karakter kita dan apapun yang dilakukan ditempat kerja masing-masing, kebersamaan itu harus dijaga.
Menanggapi kendala yang disampaikan oleh pengelolah PAUD, sebagai pemimpin tertiggi di kabupaten ini, bupati Simon sangat paham dengan beragam kebutuhan tetapi ketika dicermati kebutuhan yang mendasar adalah insentif bagi pengelolah PAUD dan pendamping.
“Segera kaji insentif dan tambahan untuk pendamping aturan memungkinkan eksekusi, agar mereka bisa aktf fokus ke pendidikan Paud, koordinasi dengan lintas sektor yaitu dinas terkait PK, PMD, badan keuangan dan terkait fasilitas dapat dikomunikasikan dengan dinas PU dan terkait IT, internet, dapat dikomunikasihkan dengan dinas Kominfo”, tegas Bupati SN.
Perintah ini, jelas Bupati simon jangan melihat dengan kaca mata kuda tetapi harus cermat.
Terkait peraturan daerah harus ada regulasi yang mengatur atau PERDA saol pengelolaan dan mendesain nomenklaturnya linier dengan apa yang dilakukan. Karena Dinas terkait tidak bisa dipaksakan kalau tidak ada dasar hukumnya.
Bupati Simon berpesan kepada seluruh peserta agar mengikuti kegiatan secara serius dan selalu mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), karena pelaporan data siswa, keuangan, pada umumnya secara online dan pengelolaan data menggunakan komputer.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.