Virus Covid-19 Varian Delta Mulai Masuk ke NTT, Masyarakat  Diminta Untuk Tetap Tenang Dan Taat Prokes

MensaNews

Kupang, Mensanews.com- Virus Covid-19 Varian Delta mulai menyebar masuk di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Diketahui terdapat tiga warga yang berdomisili di Kota Kupang yang terpapar virus varian delta tersebut. Hal ini diungkapkan Kepala Instalasi Patalogi Klinik RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang dr. Hermi Indita Malewa, Sp.PK saat memberikan keterangan Pers bersama Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT Dr. Marius Jelamu M.Si, di Kantor Gubrenur NTT pada Senin (21/07).

Kepala Instalasi Patalogi Klinik RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang dr. Hermi Indita Malewa, Sp.PK yang juga penanggung jawab laboratorium PCR RSUD Johanes Kupang mengatakan, varian delta tersebut diketahui pada sampel spesimen yang dicurigai bermutasi kemudian dikirimkan ke Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI untuk diperiksa.

Baca Juga :  Gelar Vaksinasi Dosis 3, Julie Laiskodat: Booster Perkuat Imun Tubuh

“Kami sebagai laboratorium rujukan di NTT untuk pemeriksan PCR covid 19 memang kita ditugaskan oleh Kemenkes untuk secara berkala mengirimkan spesimen-spesimen yang dicurigai memiliki mutasi atau varian. Dari kemenkes mengeluarkan kriteria untuk kita kirimkan spesimen yang namanya Whole Genome Sequencing (WGS). Tidak semua spesimen yang potsitif kita krimkan  tetapi yang masuk dalam kriteria saja. Dari 310 sampel yang kami kirimkan pertama pada bulan april itu hasilnya tadi malam diinfokan oleh Balitbangkes bahwa dari 310 sampel spesimen tersebut terdapat 3 diantaranya yang mengalami mutasi varian delta,” ujar dr. Hermi.

Baca Juga :  Pacu Target Vaksinasi, Bupati Malaka Tekankan Disiplin Jalankan Tupoksi

“Untuk tiga sampel tersebut berasal dari pasien di Kota Kupang. Diantaranya seorang anak berusia 12 tahun, lansia berusia 70 tahun dan orang dewasa berusia 33 tahun. Kami rutin setiap bulan kami kirimkan  sampel sejak bulan april  dari semua sampel per kabupaten yang dicurigai bermutasi. dan memang kalau dilakukan WGS ini prosesnya lama dan minimal dikirim 2 minggu,” tambahnya.

dr. Hermi juga menuturkan, diperkirakan akan ada tambahan varian delta dari sampel yang dikirim ke Balitbangkes kemenkes RI mengingat jumlah sampel yang dikirim terhitung April – Juli 2021.

Baca Juga :  Berikan Edukasi Covid-19, Bupati Simon Datangi Posko Covid-19 Lamea

“Kira-kira sekarang sudah 500 sampel yang dikirim. Varian delta ini sangat progresif dan cepat penularannya. Itulah mengapa kita sekarang diminta untuk vaksinasi karena vaksin terbukti sangat keliatan sekali manfaatnya. Saat ini di RSUD W.Z. Johannes Kupang terdapat banyak tenagak kesehatan yang terpapar covid 19 namun gejaanya lebih ringan ini artinya manfaat vaksin ini memang sangat membantu menekan gejala covid 19 serta penyembuhan lebih cepat,” jelasnya.