Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Bupati Malaka : Konsep Revitalisasi Pilihan Tepat Bagi Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Transmigrasi

Bupati Malaka Pose Bersama, Bupati TTU, Kadis Tenaga Kerja Transmigrasi NTT, Bupati Sumba Timur, Bupati Belu, Ibu Aisyah Gamawati, Direktur Penempatan Warga Transmigrasi, Di Ballroom Hotel Sultan Jakarta

SKP C Di Kec. Kobalima

SKP D Di Kec. Weliman

SKP E Di Kec. Wewiku

SKP F Di Kec. Rinhat

Bupati Simon mengakui, terbatasnya kemampuan keuangan daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD II) tidak dapat menjawab semua kebutuhan pembangunan/peningkatan sarana dan prasarana penunjang perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Oleh sebab itu, lanjut Bupati Simon, perlu adanya bantuan dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, agar Lokasi Prioritas Perbatasan di Kabupaten Malaka terutama Kawasan Transmigrasi KOBALIMA TIMUR sebagai beranda terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat juga setara dengan Negara Tetangga Republik Democratic Timor Leste (RDTL).

Baca Juga :  Presiden Berikan Tiga Arahan Terkait Kerawanan Bencana di Tanah Air

Adapun rencana tindak lanjut dalam rangka mendukung program Sustainanble Development Goals (SDGs) di Kawasan Transmigrasi Kobalima Timur, maka rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan secara bertahap sebagai berikut :

Pertama, Menjadikan desa-desa di Kawasan Transmigrasi Kobalima Timur menjadi desa tanpa kemiskinan dan kelaparan melalui : Pengadaan Bibit Unggul, Percetakan Lahan Pertanian dan Perkebunan, Pengadaan Sarana Produksi Pertanian (saprodi)

Kedua, menjadikan Kawasan Transmigrasi Kobalima Timur sebagai desa layak air bersih dan sanitasi melalui pembangunan sarana air bersih

Ketiga, pertumbuhan ekonomi desa merata melalui pembangunan jalan non-status yang menjadi penghubung antar desa dengan pusat produksi, baik pertanian, peternakan dan juga perikanan.

Baca Juga :  Kemenkes Tetapkan Harga Eceran Tertinggi Yang Digunakan Dalam Penanganan Covid-19

Keempat, kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif melalui pengadaan prasarana di bidang kesenian/kebudayaan, peningkatan pemahaman warga transmigran tentang budaya. (Ollchan)