Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Mengatasi Kesenjangan! Arah Baru Pendidikan di Kabinet Merah Putih

Reporter : MIZ Editor: Redaksi
IMG 20241205 WA0029
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. K.H. Abdul Mu’ti, S.Pd.I., M.Ed., didampingi Penjabat Walikota Kupang, Linus Lusi. Foto Istimewa

MN, Kesenjangan pendidikan di Indonesia masih menjadi tantangan besar, terutama di wilayah-wilayah terpencil seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Indonesia Timur pada umumnya. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. K.H. Abdul Mu’ti, S.Pd.I., M.Ed., memaparkan arah baru pendidikan yang digagas Kabinet Merah Putih untuk menjawab persoalan ini.

Dalam pidatonya, Menteri Abdul Mu’ti menegaskan bahwa kebijakan pendidikan ke depan berfokus pada pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan.

“Kita ingin memastikan bahwa semua anak Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, memiliki akses yang setara terhadap pendidikan berkualitas,” ujarnya.

Baca Juga :  Plt Kadis Dikbud Malaka Cepat Tangani Polemik Honor Guru SDK Kamanasa

Kesenjangan pendidikan di Indonesia mencakup banyak aspek, mulai dari perbedaan fasilitas sekolah, kualitas guru, hingga aksesibilitas pendidikan bagi masyarakat di daerah terpencil.

1. Perbedaan Sarana dan Prasarana

Banyak sekolah di daerah terpencil yang masih jauh dari kata layak. Ruang kelas yang rusak, keterbatasan buku pelajaran, dan minimnya fasilitas teknologi menjadi tantangan utama.

2. Ketimpangan Kualitas Guru

Data menunjukkan masih banyak guru di Indonesia yang belum memenuhi kualifikasi akademik minimal D4 atau S1, khususnya di daerah terpencil. Selain itu, hanya sebagian kecil dari mereka yang memiliki sertifikasi pendidik.

Baca Juga :  Sukses Lakukan Assesment Diagnostik, Yuni Lilasnyo : Ini Fase Paling Krusial Yang Wajib Dijalankan Seorang Pendidik

3. Kualitas Pembelajaran yang Tidak Merata

Ketidakseimbangan dalam metode pengajaran dan kurikulum juga menciptakan kesenjangan hasil belajar. Banyak daerah belum mampu mencapai standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan.

Empat Fokus Kebijakan Pendidikan Kabinet Merah Putih

Untuk mengatasi persoalan ini, Menteri Abdul Mu’ti memaparkan empat fokus utama kebijakan pendidikan Kabinet Merah Putih:

1. Peningkatan Sarana dan Prasarana

Pemerintah berkomitmen untuk memperbaiki infrastruktur pendidikan, khususnya di daerah-daerah yang selama ini terabaikan. “Sarana yang memadai adalah fondasi penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif,” tegasnya.

Baca Juga :  Giat Rohani Awal Tahun Pelajaran 2022/2023, Frans Kaona: Awali dan Akhirilah Semuanya Dalam Nama Tuhan

2. Peningkatan Kualitas Guru