Sementara itu Wakil ketua Dekranansda Provinsi NTT, Maria Fransiska Nae soi mengatakan bahwa seluruh masyarakat NTT harus bisa berinovasi, karena sejak gubernur NTT, Viktor Laiskodat mengatakan NTT sebagai provinsi Kelor, sejak saat itu kami telah memikirkan mengenai PMT harus dari pangan lokal.
“Saya berharap kita semua harus berinovasi, dan Pemberian Makanan Tambahan semestinya dari pangan lokal seperti bubur Sun,karena kita memakai semuanya lokal maka ada pemberdayaan petani di dalamnya”, tuturnya.
Fransiska Nae Soi menambahkan untuk lahan telah disiapkan puluhan hektar untuk menjadi lahan Singkong dan Singkong tersebut akan diolah menjadi mie yang memiliki dua macam rasa.
Diakui Bunda Nae Soi memang berat untuk mengajak para petani menanam singkong tetapi berjalannya waktu dan sering turun langsung ke lapangan mengontrol para petani akhirnya semua lahan dikerjakan dengan baik, karena tujuan membuat mie ini adalah ada pemberdayaan di masyrakat.
“Lahan di NTT ini masih sangat banyak lahan tidur saat ini yang bisa digunakan untuk menanam Kelor dan Singkong sebannyak-banyaknya. Dan mie yang terbuat dari Singkong dan kelor ini sangat bagus untuk PMT ditambah dengan satu butir telur sekali makan kalori dan proteinnya bagus untuk ibu hamil, buat penderita maag, dan aman dikonsumsi oleh penderita diabetes karena tidak membuat kembung diperut”,tutupnya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.