Kupang, Mensanews.com– Aksi penutupan jalan cabang Tilong oleh Masyarakat bukan tanpa alasan tetapi dampak dari debu yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan bagi masyarakat khususnya anak.
Hal ini dikatakan Ketua RT 007, Yane Henuk Fangge didampingi ketua RT.037, Ketua RT. 038, Perwakilan tokoh masyarakat, dan warga sekitar kepada media ini, Sabtu (26/6/2021)
Soal jalan ini, dari pihak pemerintah terkhusus dicabang tilong kita sudah bicarakan dan usulkan sejak tahun 2010. Dan puncaknya tahun lalu itu kita diskusikan di kantor desa, kita sudah berbicara tentang nasib jalan cabang tilong, tapi belum ada jawaban sampai saat ini.
Dijelaskannya, alasan pemerintah dan juga masyarakat tetap mempertahankan semua pihak untuk kerjakan ini jalan, karena sekarang ini berbeda dengan tahun 2010 memnag belum ada proyek. Tapi saat ini sudah ada proyek yang juga menggunakan jalan ini dan membawa dampak terhadap kerusakan jalan dan lingkungan sekitar khususnya masyarakat akibat debu beterbangan.
“Herannya sudah berulangkali persoalan jalan ini kita usulkan perbaikannya namun jawabannya hanya sekedar janji dan terus janji. Masyarakat akhirnya bingung, kepada siapa lagi minta bantuan dan kemana masyarakat harus minta supaya kalau bisa ini jalan cepat kerjakan”, ujarnya.
Sebetulnya pada tanggal 4 Juni lalu masyarakat sempat demo juga menutup jalan supaya kalau bisa ada perhatian dari pemerintah dalam hal ini Dinas terkait, perusahaan yang punya kepentingan proyek baik yang ada di Tilong juga di manikin dan Haji Rahman.
Masyarakat berharap kalau bisa 3 perusahaan yang punya proyek dan menggunakan ini jalan, bisa saling kerja sama bersama pemerintah supaya jalan ini cepat dikerjakan karena kondisi jalan ini sangat rusak, dan juga kalau dilihat dari mata masyarakat jalan ini jalur paling ramai, baik dari tempat mana saja apalagi ada pariwisata dan fasilitas hotel pelangi yang sangat membantu masyarakat dalam pengembangan ekonomi masyarakat.
“Kita hanya minta itu, dan kalau memang sama sekali tidak mau kerja berarti kita tetap tutup. Mau papun terjadi kita tetap tutup. Karena memang yang rasakan dampak dari kita msyarakat adalah debu”, tegasnya.
Lanjutnya, debu yang saat ini bagi orang dewasa mungkin bisa bertahan akan tetapi tidak bagi anak kecil. Debu beterbangan sana sini apa mungkin anak-anak mau langsung menutup mulut atau hidungnya. Kan kasihan lama-lama anak-anak jatuh sakit dan yang pusing adalah kami sebagai orang tua.
Sekali lagi kita minta kalau bisa, jalan ini segera dikerjakan. Yang mana kami semua turut perjuangkan untuk jalan ini dikerjakan antara lain, RT. 007, RT.037, RT.038, RT. 039, RW. 014, dan dan RW. 003. Saat pertemuan berlangsung pada tanggal 7 Juni bersama dengan 3 perusahan dan Dinas PU Kabupaten yang merancang jalan ini dan katanya menunggu proyek Manikin ini selesai baru dikerjakan.
Hal yang sama juga dikatakan Kapolsek bahwa nanti mereka akan kerja entah dalam ini tahun atau tahun depan sambil menunggu proyek ini selesai baru jalan ini dikerjakan.
Begitu juga dengan Tiga perusahaan tersebut telah mengiyakan bahwa mereka bersatu dengan caranya mereka sendiri berikan pengerasan pada jalan cabang Tilong tersebut.
“Jadi waktu itu kita sama-sama sudah dengar dari tokoh masyarakat maupun dari tokoh pemerintah dan juga dari Kapolsek, Camat, dan dari Desa termasuk dengan pegawai bagian lingkungan hidup. Kita sudah duduk sama-sama dan waktu itu kita yang ada pada saat itu sama-sama sudah sepakat, kalau bisa proyek ini dikerjakan”, ungkapnya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.